Petani di Pangandaran Bikin Rumah Burung Hantu untuk Basmi Hama Tikus

antisipasi serangan hama tikus tersebut sejumlah kelompok petani di Pangandaran membuat rumah burung hantu

Penulis: Padna | Editor: Machmud Mubarok
istimewa/Yadi
Suasana saat sejumlah petani di Pangandaran membuat Rumah Burung Hantu (Rubuha). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Setelah panen raya, sejumlah petani di Pangandaran mulai menanam padi. Berbagai upaya pun dilakukan untuk merawat tanaman padinya dari serangan hama.

Terutama, hama tikus yang membuat pusing petani di sejumlah wilayah di Kabupaten Pangandaran. Pasalnya, gara - gara hama tikus tidak sedikit warga yang gagal panen.

Untuk antisipasi serangan hama tikus tersebut sejumlah kelompok petani di Pangandaran membuat rumah burung hantu (Rubuha).

Rubuha ini sengaja dibuat petani di sekitar ladang atau sawah yang ditanami padi untuk mengusir hama tikus.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Yadi Gunawan mengatakan, memang inovasi gerakan Rubuha ini menjadi alternatif terakhir bagi petani untuk memberantas hama tikus.

"Jadi, pemberantasanya dengan cara alami, dengan membuat sarang burung hantu di lahan pesawahan lebih ramah lingkungan daripada bahan kimia," ujar Yadi melalui WhatsApp, Selasa (16/7/2024) siang.

Karena serangan hama tikus di berbagai daerah di Pangandaran cukup masif, Rubuha tersebut mempunyai fungsi untuk sarang burung hantu.

Nanti, secara otomatis burung hantu yang bersarang di Rubuha akan memangsa tikus yang menjadi hama di sawah. 

"Karena, hama jenis ini memberikan kerusakan yang cukup besar, dibandingkan hama wereng. Mungkin, kerusakannya bisa sampai 70 persen," katanya.

Rubuha dibuatkan oleh manusia karena, burung hantu tidak bisa membuat sarang sendiri."Jadi, nanti burung hantu dibiarkan saja untuk datang ke Rubuha dan bertelur di sana," ucap Yadi.

Menurutnya, lahan persawahan yang paling banyak hama tikus yaitu berada di daerah Kecamatan Padaherang dan Mangunjaya.

"Jadi, tikus - tikus ini banyak yang suka mengasah giginya ke batang padi. Meski tidak berniat memakanya tapi tetap menimbulkan kerusakan pada padi," ujarnya. *

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved