Buntut 150 Wisatawan Asal Cianjur Terdampar di Pangandaran, ASITA Klaim Travelnya Bukan Anggota
Buntut 150 Wisatawan Asal Cianjur Terdampar di Pangandaran, ASITA Klaim Travelnya Bukan Anggota
Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna
TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN – Buntut ratusan wisatawan asal Cianjur terlantar di kawasan wisata Pantai Pangandaran, Jawa Barat, pada Minggu (26/10/2025) pagi menjadi sorotan.
Peristiwa itu terjadi setelah pihak biro perjalanan (travel) yang memberangkatkan rombongan tersebut diduga tidak melakukan pemesanan kamar hotel seperti yang dijanjikan sebelumnya.
Sedikitnya sekitar 150 wisatawan tidak dapat menginap karena ditolak oleh pihak penginapan. Manajemen hotel mengaku tidak pernah menerima transaksi atau konfirmasi pemesanan kamar dari pihak travel yang bersangkutan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran, Agus Mulyana, menyayangkan kelalaian pihak travel yang menyebabkan para wisatawan terlantar.
"Tidak ada masalah dari pihak hotel. Kalau sudah ada DP, kami pasti terima dan setelah tamu pulang langsung diselesaikan pembayarannya. Jadi jelas ini kesalahan dari pihak travel," ujar Agus dihubungi Tribun melalui WhatsApp, Selasa (28/10/2025) siang.
Baca juga: 150 Wisatawan Asal Cianjur Terdampar di Pangandaran, Maki-maki Pihak Travel
Agus pun mengimbau wisatawan yang akan ke Pangandaran agar lebih berhati-hati dalam memilih biro perjalanan wisata.
Menurutnya, calon wisatawan perlu memastikan legalitas dan reputasi penyedia jasa travel sebelum melakukan transaksi."Pastikan travel-nya bonafide, memiliki izin resmi, dan track record yang jelas," katanya.
Sementara Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) memastikan bahwa biro travel yang menelantarkan wisatawan asal Cianjur tersebut bukan merupakan anggota ASITA, baik di tingkat daerah maupun provinsi.
Ketua DPC ASITA Pangandaran, Adrian Saputro, menegaskan bahwa travel resmi anggota ASITA telah melalui proses verifikasi ketat dan dapat menjamin keamanan serta kenyamanan wisatawan.
"Kami pastikan jasa travel itu bukan anggota ASITA. Kami mengimbau wisatawan agar selalu memeriksa dan memvalidasi keanggotaan biro travel di website resmi ASITA," ucap Andrian.
Menurut Andrian, penggunaan biro perjalanan resmi sangat penting untuk menghindari penipuan, terutama dalam hal pembayaran.
"Masalah pembayaran ini sensitif sekali. Anggota resmi ASITA memiliki reputasi baik dan terverifikasi, sehingga bisa memberikan rasa aman bagi wisatawan," ujarnya.
Kasus yang menimpa rombongan wisatawan asal Cianjur berawal dari transaksi yang dilakukan langsung kepada individu, bukan melalui pihak hotel atau penginapan resmi.
"Transfer dilakukan ke rekening pribadi, bukan ke akun resmi pengelola hotel. Selain itu, tidak ada surat perjanjian, invoice, atau dokumen perjalanan yang sah," kata Andrian.(*)
| Hujan Deras Mengguyur, BPBD Pangandaran Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem dan Bencana Alam |
|
|---|
| 3 Ekor Ekor Domba di Pangandaran Terjangkit Budug, Dinas Pertanian Waspada |
|
|---|
| Ketua DPRD Dorong Peningkatan Akses Transportasi Udara ke Pangandaran |
|
|---|
| Ratusan Wisatawan Sempat Terlantar di Pangandaran, Pihak Travel Minta Maaf |
|
|---|
| 150 Wisatawan Asal Cianjur Terdampar di Pangandaran, Maki-maki Pihak Travel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/terdamparterlantar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.