Liputan Khusus Damkar Tasikmalaya

531 Kasus Kebakaran Ditangani Damkar Kota Tasikmalaya Selama 8 Tahun, Tapi Belum Punya Kantor

Damkar Kota Tasikmalaya yang memiliki sebanyak 53 personel dengan 5 unit armada termasuk yang tidak layak pakai, berkantor di bekas kolam ikan

|
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Dedy Herdiana
Dok. Tribun Jabar
Ilustrasi- Kepala Pelaksanan BPBD dan Damkar Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, ikut memadamkan api di Pasar Onderdil dan Besi Tua Cikuburuk, Rabu (4/1/2023). 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Pemadam Kebakaran ( Damkar) Kota Tasikmalaya yang memiliki sebanyak 53 personel dengan 5 unit armada—2 berfungsi maksimal, 3 tidak layak pakai—diketahui berkantor di bekas kolam ikan.

Bekas kolam ikan yang berlokasi di Depo Pasar Ikan milik Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Tasikmalaya tersebut tentunya tanpa dinding.

Baca juga: 21 Tahun Tak Punya Kantor, Damkar Kota Tasikmalaya akan Geruduk Pemkot Minta Kejelasan

Dengan luas sekira 17 x 14 meter persegi, sekilas lebih mirip pasar ikan lantaran sekat-sekat kolam yang terbuat dari semen masih tampak berderet di sana.

Beratap baja ringan, tak ada tempat untuk memarkirkan 5 unit armada mereka, sehingga terik dan hujan dibiarkan menerpa truk merah yang selalu siaga untuk menyelamatkan nyawa masyarakat Kota Tasikmalaya dari bencana kebakaran.

Bahkan, peralatan penting milik mereka pun tersimpan begitu saja di salah satu sekat bekas kolam ikan.

Meski kondisinya seperti itu, tercatat Damkar Kota Tasikmalaya telah berhasil menangani sebanyak 531 bencana kebakaran selama 8 tahun terakhir.

Puluhan personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tasikmalaya diketahui akan menggeruduk Pemerintah Kota
Puluhan personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tasikmalaya diketahui akan menggeruduk Pemerintah Kota (Tribun Priangan.com/Aldi M Perdana)

Baca juga: Soal Kantor Damkar Tasikmalaya, Anggaran Rp 1 Miliar Akan Diproses, Tinggal Menunggu DKPPP dan BPKAD

Dilansir dari data yang dimiliki mereka, pada 2016, terdapat 29 kejadian bencana kebakaran yang telah ditangani di wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat

Kemudian, pada 2017 terdapat sebanyak 49 kebakaran, 2018 sebanyak 53 kebakaran, sedang 2019 tercatat cukup tinggi, yakni 125 kejadian kebakaran.

Lalu, pada 2020 terdapat 39 kebakaran, 2021 terdapat 28 kebakaran, 2022 terdapat 56 kebakaran, dan yang tercatat paling tinggi, yakni tahun lalu atau 2023, dengan kejadian kebakaran sebanyak 147 kasus.

Sedang pada 2024 ini, terhitung sampai Mei, baru tercatat 5 kejadian kebakaran. Artinya, Damkar Kota Tasikmalaya memiliki peran penting terhadap rentetan kasus kebakaran tersebut.

Ironisnya, Damkar Kota Tasikmalaya diketahui belum pernah menggunakan hidran yang ada, lantaran semua hidran yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat tidak ada yang berfungsi.

Dilansir dari Peraturan Walikota (Perwalkot) Tasikmalaya Nomor 48 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK), terdapat sebanyak total 42 hidran di semua kecamatan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Data 2014 tersebut menyebutkan bahwa dari 42 hidran itu, hanya 5 yang tidak bisa digunakan karena kondisinya rusak.

Akan tetapi, Kepala Bidang (Kabid) Kebakaran dan Penyelamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Budi Santosa menyebutkan, bahwa hasil pengecekan pihaknya pada awal 2022 lalu, semua hidran tidak bisa digunakan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved