Liputan Khusus Damkar Tasikmalaya

531 Kasus Kebakaran Ditangani Damkar Kota Tasikmalaya Selama 8 Tahun, Tapi Belum Punya Kantor

Damkar Kota Tasikmalaya yang memiliki sebanyak 53 personel dengan 5 unit armada termasuk yang tidak layak pakai, berkantor di bekas kolam ikan

|
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Dedy Herdiana
Dok. Tribun Jabar
Ilustrasi- Kepala Pelaksanan BPBD dan Damkar Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, ikut memadamkan api di Pasar Onderdil dan Besi Tua Cikuburuk, Rabu (4/1/2023). 

“Awal 2022 lalu kami cek semua hidran yang ada di Kota Tasikmalaya, kebanyakan rusak dan tidak bisa digunakan. Sekalinya ada yang mengalir, aliran airnya kecil. Jelas tidak bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran,” jelasnya kepada TribunPriangan.com pada Rabu (8/11/2023) silam.

Akibatnya, Damkar Kota Tasikmalaya harus memutar otak untuk mencari sumbr air yang dekat dengan lokasi kebakaran.

"Sama sekali tidak pernah pakai hidran. Ketika terjun ke lapangan, ya kami mengandalkan stok air yang sudah diisi sebelumnya di firetruck kami,” lengkap Budi.

"Kalau semisal dalam proses pemadaman stok air habis, kami cari sumber air terdekat. Jika tidak ada, mau tidak mau kami kembail ke markas komando (Mako Damkar Kota Tasikmalaya) dan sisi ulang air dari irigasi di sini,” lanjutnya.

Budi juga menyebutkan, bahwa Damkar Kota Tasikmalaya memiliki 5 unit kendaraan.

“Kami punya 5 unit. 3 unit itu jenis Firetruck tahun 2003, bantuan dari Pemerintah Provinis Jawa Barat (Pemrpov Jabar). Tapi salah satunya, tankinya sudah bocor. Jadi tidak bisa digunakan,” lengkap Budi.

“Sementara 2 unit lainnya itu, yang tahun 2011 jenis Firetruck dengan kapasitas mengangkut air 2000 liter. Satunya lagi tahun 2017 jenis water supply dengan kapasitas mengangkut air 5000 liter,” lanjutnya.

Akan tetapi, sambung Budi, permasalahan lain muncul jika seandainya sebanyak 42 hidran di Kota Tasimalaya, Jawa Barat dapat berfungsi mengalirkan air dengan baik.

“Hidran yang ada di Kota Tasikmalaya, semuanya masih menggunakan sambungan kopling drat. Itu tidak bisa digunakan oleh selang yang ada di kendaraan kami, soalnya sambungan (yang ada di kendaraan) kami jenisnya kopling Machino,” jelas Budi.

“Kopling drat itu sistem lama, sementara unit kami ini ‘kan pakai kopling terbaru, jenis yang Machino itu,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar Surahman mengungkapkan, bahwa sebanyak 42 hidran yang berada di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat merupakan warisan dari kabupaten.

“Di beberapa titik, kami menemukan ada hidran. Tapi sampai saat ini, saya menemukan hidran yang tidak berfungsi dengan baik. Sebab hidran itu adalah given (red: pemberian) dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya masa lalu, dan Kota Tasikmalaya belum pernah satu pun membangun hidran yang ada di ruang publik,” jelasnya.

Bahkan, Ucu menilai bahwa Kota Tasikmalaya, Jawa Barat harus memiliki proteksi kebakaran yang baik.

“Sejatinya, setiap kota yang bertumbuh menjadi metropolitan, seperti Kota Tasikmalaya yang menjadi pusat perdagangan termaju di Priangan Timur, harus memiliki infrastruktur dan ketersediaan proteksi kebakaran yang baik, salah satunya adalah hidran di ruang publik,” pungkasnya.

Terpisah, Koordinator Lapangan Damkar Kota Tasikmalaya, Hendrik Setiana mengatakan, selama 21 tahun Damkar Kota Tasikmalaya tidak pernah memiliki kantor.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved