Kepala SLB di Pangandaran Ceritakan Kronologi Anak Didiknya Diduga Jadi Korban Asusila

Korban asusila ini berinisial AD (20), seorang penyandang disabilitas tunagrahita yang sedang duduk di bangku Kelas 2 SMA.

Penulis: Padna | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Kompas.com
Ilustrasi pelecehan seksual. Kepala SLB di Pangandaran Ceritakan Kronologi Anak Didiknya Diduga Jadi Korban Asusila. 

Sementara tiga anak perempuan lainnya tidur di ruangan tengah rumah T.

Ai menambahkan, sewaktu AD dan T berduaan, lampu ruangan dimatikan posisi pintu dibuka.

Akan tetapi, IR tidak tahu apa yang dilakukan T terhadap AD.

Baca juga: Viral, Warga Grebek 2 Mahasiswa yang Nekad Berbuat Asusila Dalam Kamar Marbot Masjid di Padang

"Tapi mendengar suara gerakan kasur. Dan malam itu, si bapak masih tidur sama AD tapi paginya AD sudah tidur bersama tiga temannya di ruangan rumah," ucapnya.

Awalnya, Ai mengaku tidak percaya dan merasa apa yang diceritakan oleh IR adalah sebuah ketidakmungkinan

Pasalnya, terduga pelaku T adalah pengurus yayasan di SLB tempatnya bekerja dan merupakan orang terpandang di Kecamatan Kalipucang.

Baca juga: Sejoli Pemeran Video Asusila Asal Garut Resmi Ditetapkan Jadi Tersangka

Kemudian, Ai dan Dita pun mencoba bertanya ke AD tapi gagal dan tidak mengaku. Lalu beberapa waktu kemudian, Ai bertanya ke AD dan akhirnya korban pun mengaku.

"Katanya, iya (tidur sama si bapak), terus diambung (dicium), dan digituin sampai 5 kali. 5 kali itu, katanya dipakai disetubuhi," kata Ai.

Meskipun demikian, dia menduga bukan satu malam itu AD disetubuhi tapi mungkin dengan perbuatan yang lalu.

"Ya, tidak mungkin kalau 1 malam sampai 5 kali gituan," ujarnya.

Baca juga: Viral Pengemudi Mobil Honda Jazz Abu-abu di Ponorogo Lakukan Tindakan Asusila, Ini Kata Polisi

Sebelumnya, gadis berusia 20 tahun seorang penyandang tunagrahita di Pangandaran, mengalami pelecehan seksual.

Gadis penyandang disabilitas ini berinisial AD dan masih sekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran Jawa Barat.

Dugaan pelecehan seksual yang terjadi sebanyak kali ini terjadi sekitar tahun 2023-2024.

Kemudian muncul setelah keluarga korban membuat laporan ke pihak kepolisian Polres Pangandaran pada tanggal 12 Mei 2024. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved