Akhir Pekan Edukatif di Pangandaran, Anak-anak Berpetualang Sambil Belajar di Alam Bebas

Dengan dipandu petugas, anak-anak berjalan menyusuri jalur hutan yang rimbun. Di antara pepohonan, monyet ekor panjang bergelantungan lincah,

Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Padna
PAKET LIBURAN - Suasana aktivitas paket liburan yang digagas Hotel Grand Palma Horison Pangandaran bagi tamu pengunjung yang membawa anak-anaknya, Kamis (30/10/2025). 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Akhir pekan di Pangandaran, Jawa Barat kini tak lagi sekadar menikmati debur ombak dan pasir pantai. Ada sebuah paket liburan yang digagas bagi tamu pengunjung membawa anak-anaknya.

Paket liburan ini ada di Hotel Grand Palma Horison yang menawarkan pengalaman berbeda bagi keluarga melalui program Horison Kids Move Weekend Retreats. 

Program ini memadukan wisata alam, edukasi, petualangan, dan kreativitas dalam satu rangkaian kegiatan penuh makna yang berlangsung sepanjang akhir pekan. 

Pantauan TribunPriangan.com Kamis (30/10/2025) pagi, suasana lobi hotel sudah ramai oleh peserta cilik yang tampak antusias menanti petualangan mereka.

Baca juga: Bupati Pangandaran Terus Pantau Kondisi Infrastruktur Wisata, Komitmen Jaga Kenyamanan Wisatawan

Mereka memulai dengan penjelajahan di Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran kawasan konservasi yang masih lestari di tepi pantai. 

Dengan dipandu petugas, anak-anak berjalan menyusuri jalur hutan yang rimbun. Di antara pepohonan, monyet ekor panjang bergelantungan lincah, sementara rusa tampak berlarian di kejauhan. 

Saat itu, para peserta diajak mengamati perilaku satwa dan memahami pentingnya menjaga keseimbangan alam.

Perjalanan berlanjut ke pasir putih, satu ikon wisata Pangandaran. Sebelum tiba di pasir putih, rombongan berhenti di Gua Jepang, terowongan peninggalan masa perang yang dahulu digunakan sebagai bunker logistik dan senjata. 

"Wooow, ada tembak tembakan nggak ya di dalam?" ujar celetukan Padia Habibie (12) seorang bocah polos asal Tasikmalaya yang disambut tawa orang tuanya.

Setibanya di pasir putih, anak-anak bebas bermain pasir, mengamati biota laut, dan berfoto bersama keluarga. 

Saat kembali ke area pantai dengan perahu, angin laut yang lembut menjadi penutup manis petualangan pagi anak-anak.

Kemudian siang harinya, kegiatan berlanjut ke workshop batik daun atau ecoprint, yang langsung menarik perhatian peserta. 

Di atas alas kayu, panitia menyiapkan kain, aneka daun, dan palu kayu. Anak-anak diminta menyusun daun di atas kain lalu memukulnya hingga motif alami tercetak jelas.

Suara palu bertalu-talu terdengar seperti irama permainan. Tawa dan sorak-sorai pecah setiap kali motif daun muncul. "Pak seru banget, kayak sihir daun!" ujar Padia Habibie dengan gembiranya.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved