Bupati Citra Pitriyami Bahas Perpanjangan Rute Kereta Api Pangandaran Bersama Bupati Cilacap & DJKA

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Pemerintah Kabupaten Pangandaran terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat konektivitas wilayah selatan Jawa. 

Bupati Pangandaran Hj. Citra Pitriyami bersama Bupati Cilacap dan jajaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian ( DJKA) Kementerian Perhubungan melakukan peninjauan dan pembahasan rencana perpanjangan rute Kereta Api (KA) Pangandaran.

Langkah strategis ini menjadi upaya bersama dalam memperkuat konektivitas antar wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Tentunya, membuka akses transportasi publik yang lebih baik bagi masyarakat di sepanjang jalur selatan Pulau Jawa.

Bupati Citra berharap, perpanjangan rute KA Pangandaran mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta mengembangkan sektor pariwisata.

"Dengan adanya perpanjangan rute ini, mobilitas masyarakat akan semakin mudah, akses wisatawan ke destinasi unggulan di Pangandaran dan Cilacap juga akan meningkat."

"Tentu, ini menjadi peluang besar untuk kemajuan ekonomi lokal," ujar Citra dalan keterangan tertulisnya di media sosial, Sabtu (1/11/2025) siang.

Selain itu, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan konektivitas yang berkelanjutan di kawasan selatan Jawa.

"Kami optimistis rute KA Pangandaran yang diperpanjang akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat Pangandaran, Cilacap, dan sekitarnya," katanya.

Melalui rencana ini, diharapkan jalur selatan Jawa bukan hanya menjadi penghubung antar wilayah melainkan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan pariwisata.

"Bersama membangun konektivitas, semoga bisa mewujudkan Jawa Selatan yang maju dan melesat," ucap Citra. 

Bupati Citra menyebut, potensi wisata Pangandaran ibarat bongkahan berlian. 

Ketika memperkuat konektivitas, tentu investasi yang masuk ke Pangandaran diyakini akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Kalau banyak hotel dan vila berdiri, masyarakat lokal yang akan jadi tenaga kerjanya. Dampak ekonominya akan menyentuh pedagang, perajin, hingga pelaku UMKM," ujarnya.

Meski begitu, Citra mengakui aksesibilitas menjadi tantangan utama. Ongkos pesawat dari Pangandaran ke Bandung masih mencapai Rp 1,3 juta, sedangkan perjalanan darat bisa memakan waktu 6 hingga 7 jam.

Ia pun berharap dukungan pemerintah pusat dan provinsi untuk mereaktivasi jalur kereta api sebagai solusi transportasi yang cepat, murah, dan nyaman.

"Akses yang mudah adalah kunci untuk mendongkrak pariwisata dan menarik lebih banyak investor," kata Citra. *