Peluang Usaha di Pangandaran, Pasokan Daging Sapi dan Telur Ayam Masih Tergantung dari Luar Daerah

Produksi daging sapi dan telur ayam di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, masih belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya

Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
DAGING SAPI - Warga membeli daging sapi di salah satu jongko pedagang daging sapi di Pasar Anyar, Jalan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/2/2025). Produksi daging sapi dan telur ayam di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, masih belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Produksi daging sapi dan telur ayam di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, masih belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat setiap bulannya. 

Akibatnya, pasokan kedua komoditas tersebut masih bergantung dari luar daerah Pangandaran.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Deni Rakhmat, mengatakan, bahwa produksi daging sapi lokal baru mencapai 754,55 ton per bulan.

Sedangkan kebutuhan masyarakat baik rumah tangga maupun non rumah tangga mencapai 1.386 ton per bulan.

Baca juga: 6 Kelompok Petani Muda Pangandaran Jadi Pemenang YCFC 2025

"Artinya, terjadi kekurangan sekitar 631,48 ton per bulan, atau sekitar 45 persen dari total kebutuhan," ujar Deni kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Jumat (31/10/2025) pagi.

Menurut Deni, kekurangan itu bisa ditekan apabila Kabupaten Pangandaran memiliki Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPHR) yang memadai.

"Permintaan daging sapi dari hotel, restoran, hingga kafe-kafe terus meningkat. Selain itu, populasi sapi juga berpotensi bertambah jika fasilitas pemotongan dan distribusi diperkuat," katanya.

Sementara itu, untuk produksi telur ayam di Kabupaten Pangandaran juga masih jauh dari kata cukup. 

Saat ini, kebutuhan telur masyarakat di Kabupaten Pangandaran mencapai 379,78 ton per bulan, sedangkan produksi lokal baru 218,2 ton per bulan.

"Kami kekurangan sekitar 161 ton telur setiap bulan. Untuk menutupi kebutuhan, pasokan didatangkan dari Jawa Tengah dan Tasikmalaya," ucap Deni.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara mandiri, lanjut Ia, Pangandaran memerlukan tambahan sekitar 110 ribu ekor ayam ras petelur.

Deni menilai, kekurangan produksi pangan asal hewan (PAH) ini justru dapat menjadi peluang usaha menjanjikan bagi masyarakat setempat.

"Petani, peternak, dan masyarakat umum bisa memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan usaha peternakan di Pangandaran," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Pangandaran Minta Warga Bersabar Soal PJU Mati di Jalur Nasional

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved