OJK Tasikmalaya Ungkap Penyebab Maraknya Mahasiswa dan Guru Jadi Korban Pinjol

Mewakili Ketua OJK Tasikmalaya, Tubagus mengatakan bahwa berdasarkan survei skala nasional, gurulah yang paling banyak terjebak pinjol.

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Tribun Priangan/Ai Sani Nuraini
Maraknya kasus pinjaman online atau judi online di kalangan masyarakat Indonesia, mendorong anggota dewan, OJK, akademisi, tokoh agama, dan stake holder lainnya menggelar dialog publik dengan tema 'Problematika dan Gagasan Penanggulangan Pinjaman Online dan Judi Online di Kabupaten Ciamis' bertempat di Hotel Tyara Plaza Ciamis, Senin (20/5/2024). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Maraknya kasus pinjaman online atau judi online di kalangan masyarakat Indonesia, mendorong anggota dewan, OJK, akademisi, tokoh agama, dan stakeholder terkait menggelar dialog publik dengan tema 'Problematika dan Gagasan Penanggulangan Pinjaman Online dan Judi Online di Kabupaten Ciamis' bertempat di Hotel Tyara Plaza Ciamis, Senin (20/5/2024).

Muhamad Ijudin, Ketua Forum Ketahanan Bangsa sekaligus Anggota DPRD Kabupaten Ciamis dari Fraksi Partai Golkar mengatakan, acara tersebut digagas karena terdapat problematika yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

"Alhamdulillah, kita semua berterimakasih kepada pak Agun Gunandjar dan OJK yang telah mensponsori dan mendukung kegiatan ini," katanya.

Menurut Ijudin, masyarakat kerap terjebak judi online, pinjaman online, investasi bodong, dan bank emok, sudah terjadi bertahun-tahun.

Dia merasa miris karena seolah-olah berbagai pihak hanya diam.

Baca juga: HANYA Gegara Pinjol, Komedian Bedu Terpaksa Jual Rumah dan Isinya Seharga Rp5,5 Miliar

"Orang sudah banyak yang terjebak dengan pinjaman online, judi online, investasi bodong, dan bank emok. Ibarat orang yang tenggelam di dalam air yang begitu dalam dan sangat sulit kembali ke daratan. Di sisi lain, kita negara, APH, alim ulama, dan tokoh masyarakat hanya berbicara ngobrol di pinggir kolam sambil menyaksikan orang tenggelam," tambahnya.

Ijudin menjelaskan bahwa negara, APH, dan OJK memiliki keterbatasan dalam menangani pinjaman online, judi online, investasi bodong, dan bang emok.

"Karena adanya keterbatasan, maka dari itu kami di sini mengundang semua elemen. Karena saya melihat fakta-fakta yang mengerikan meskipun nanti harus kita buktikan," tegasnya.

Baca juga: PROBLEM Pelik Pinjol, Polemik Dugaan Kartel Suku Bunga hingga Teror, Begini Kata Pengamat. 

Ijudin menyampaikan, bahwa baru-baru ini terjadi bunuh diri di salah satu wilayah yang diakibatkan oleh pinjaman online.

"Karena pinjol juga sudah merambah sampai ke anak SD melalui hp, jadi harus ada solusi dan langkah komprehensif minimal kita mengurangi dan syukur menanggulangi sampai tuntas," ujarnya.

Melalui kegiatan ini, Ijudin mengajak semua stakeholder duduk bersama membahas problematika yang terjadi karena sudah sangat kompleks.

"Sudah banyak mahasiswa di Ciamis yang terjerat judi online, maka mari kita selesaikan masalah ini dengan baik agar bisa menolong masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Anggota DPR RI Ini Minta Warga Cianjur Waspada Pinjol Ilegal, Hanya 102 yang Disepakati OJK

Mewakili Ketua OJK Tasikmalaya, Tubagus mengatakan bahwa berdasarkan survei skala nasional, gurulah yang paling banyak menjadi korban pinjol.

"Mungkin kebutuhan hidup dikesampingkan dan yang paling utama adalah gaya hidup dan hal tersebut yang menjadi penyebab utamanya," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved