Enam Tahun di SD 29 Murid Tak Bisa Baca, Ketua K3S Pangandaran Sebut Ini Penyebabnya

Enam Tahun di SD 29 Murid Tak Bisa Baca, Ketua K3S Pangandaran Sebut Ini Penyebabnya

|
Editor: ferri amiril
Istimewa/Sajidin SMP Negeri 1 Mangunjaya
Enam Tahun di SD 29 Murid Tak Bisa Baca, Ketua K3S Pangandaran Sebut Ini Penyebabnya 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Ketua Kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kabupaten Pangandaran, Maman mengatakan, anak yang tidak bisa membaca atau memiliki kebutuhan khusus di bidang linguistik bisa lulus sekolah dasar karena ada beberapa pertimbangan.

"Dan itu, lulusnya juga lulus khusus. Meskipun sekolah di SD 6 tahun lagi pasti tetap seperti itu (tidak bisa membaca)," ujar Maman melalui WhatsApp, Sabtu (5/8/2023) sore. 

Sementara beberapa pertimbangan lainnya di antaranya seperti pertimbangan terkait faktor usia, faktor fisik kemudian dilihat dari karakternya yang berprilaku baik.

Jadi, bukan hanya urusan bisa membaca yang dinilai untuk lulus tapi banyak pertimbangan - pertimbangan. 

"Misalnya, pertama memiliki nilai raport 1 sampai 6 atau sampai 12. Kedua, setiap rata-ratanya baik dan baiknya itu baik khusus untuk anak berkebutuhan khusus di bidang linguistik," katanya.

Baca juga: Puluhan Siswa SMP di Pangandaran Belum Bisa Baca, Disdikpora Minta Lakukan Hal Ini

Kemudian, dilihat tingkat kehadiran si anak ke sekolah itu mencapai minimal di angka 80 persen. "Kalau tidak bisa membaca, tidak etis kalau tidak diluluskan," ucapnya.

Makanya, di sekolah dasar itu sekarang tidak ada ranking nilai. 

Karena, yang namanya kompetensi atau kemampuan itu tidak bisa dibandingkan dengan orang."Makanya, tidak ada ranking nilai," ucap Maman.

Tak Malu

Ada puluhan pelajar SMP tidak bisa membaca, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran langsung mendatangi sekolah bersangkutan.

Tepatnya, di SMP Negeri 1 Mangunjaya yang sebelumnya dikabarkan ada sejumlah 29 pelajar yang tidak bisa membaca.

Kepala Disdikpora Kabupaten Pangandaran, Agus Nurdin mengatakan, bahwa Ia sengaja datang ke SMP Negeri 1 Mangunjaya setelah membaca berita ada puluhan pelajar yang tidak bisa membaca.

"Saya memotivasi teman-teman guru, bahwa ini adalah tantangan. Kita tidak harus malu memiliki anak yang masih belum bisa membaca," ujar Agus kepada sejumlah wartawan di ruangan di SMP Negeri 1 Mangunjaya, Jum'at (4/8/2023) siang.

Karena, menurutnya siapa tahu puluhan anak yang tidak bisa membaca ini memiliki potensi lain dan memiliki bakat lain.

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved