Bupati Pangandaran Tinjau TPAS Purbahayu, Soroti Penumpukan Sampah dan Dorong Penguatan TPS3R

Tinjau langsung TPAS Purbahayu, Minggu (2/11/2025), Bupati Citra Pitriyami menyoroti kondisi TPA yang kini dinilai cukup mengkhawatirkan. 

Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa/Dok. Humas Setda Pangandaran
TINJAU TPAS - Kondisi berbagai macam sampah di TPAS Purbahayu Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran, Minggu (2/11/2025). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Bupati Pangandaran Hj. Citra Pitriyami bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan (DLHK) Kabupaten Pangandaran, Dedi Surachman, meninjau langsung kondisi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Purbahayu, Minggu (2/11/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Citra menyoroti kondisi TPA yang kini dinilai cukup mengkhawatirkan. 

Menurutnya, sistem pengelolaan sampah di TPAS Purbahayu masih menggunakan metode open dumping, sehingga sampah hanya menumpuk tanpa proses pengolahan.

"Kondisi TPA saat ini memang memprihatinkan. Mudah-mudahan setelah peninjauan ini, kita bisa menemukan solusi untuk menangani persoalan sampah di Kabupaten Pangandaran," ujar Citra dalam tulisannya diterima Tribun Jabar, Senin (3/11/2025) pagi.

Baca juga: Bupati Citra Pitriyami Bahas Perpanjangan Rute Kereta Api Pangandaran Bersama Bupati Cilacap & DJKA

Sementara itu, Kepala DLHK Kabupaten Pangandaran, Dedi Surachman, menjelaskan bahwa pihaknya akan memprioritaskan penguatan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) sebagai langkah pengelolaan sampah dari hulu.

Menurutnya, edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah dari rumah akan menjadi fokus utama pemerintah daerah.

"Kita ingin mengelola sampah sejak dari hulu, agar volume sampah yang masuk ke hilir atau TPA bisa berkurang," kata Ia.

Untuk mendukung langkah tersebut, DLHK Pangandaran akan menggandeng Bank Sampah Induk di tingkat kecamatan. 

Harapannya, hanya sampah residu yang masuk ke TPA, sedangkan sampah yang masih bernilai guna dapat diolah melalui bank sampah atau didaur ulang di TPS3R.

Tentu, keberadaan TPS3R akan memiliki peran strategis dalam mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA. 

Saat ini, TPA Purbahayu baru memanfaatkan lahan seluas 0,06 hektare dari total 4 hektare yang tersedia. Setiap hari, sekitar 70 ton sampah masuk ke lokasi tersebut.

Untuk kawasan wisata di Pangandaran, pengelolaan sampah masih diarahkan ke TPA. Namun demikian, pemerintah tetap akan melibatkan TPS3R dalam proses pengurangannya.

"Ke depan, kami akan terus mendorong pemanfaatan TPS3R, BSU, dan Bank Sampah Induk. Sampah organik bisa masuk ke bank sampah, sedangkan sampah non organik bisa dibakar dengan incinerator atau dibuang ke TPA," ucap Dedi.

Dengan berbagai langkah tersebut, Pemkab Pangandaran berharap dapat menekan volume sampah yang menumpuk di TPA.

"Selain itu, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah," ujarnya. (*)

Baca juga: Cara Manajemen Hotel di Pangandaran Memanjakan Sekaligus Mendidik Anak-anak Tamu Saat Berlibur

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved