Pagar Jebol Diterjang Ombak, Rusa Cagar Alam Pangandaran Berkeliaran di Pantai Hingga ke Pemukiman

Kawanan rusa dari Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pananjung, Pangandaran, terlihat berkeliaran di kawasan pantai dan permukiman

Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Padna
PAGAR JEBOL - Kawanan rusa dari Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pananjung, Pangandaran, terlihat berkeliaran di kawasan pantai dan permukiman warga setelah pagar pembatas kawasan konservasi jebol diterjang ombak.  Rabu (29/10/2025). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Kawanan rusa dari Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pananjung, Pangandaran, terlihat berkeliaran di kawasan pantai dan permukiman warga setelah pagar pembatas kawasan konservasi jebol diterjang ombak.

Nyaris setiap sore, sejumlah kawanan rusa terlihat berada di Pantai Barat mencari sisa makanan wisatawan di sekitar tong sampah. Bahkan, sebagian hewan terlihat memasuki area hotel dan permukiman warga.

Kepala Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pangandaran, Kusnadi, membenarkan kejadian tersebut. Menurut Ia, kawanan rusa kini kerap keluar secara berkelompok akibat pagar pembatas kayu yang rusak.

"Pagar eksitu jebol karena terkikis air laut. Selama belum diperbaiki, jadi rusa mudah keluar masuk kawasan," ujar Kusnadi melalui WhatsApp, Rabu (29/10/2025) siang.

Baca juga: Ratusan Wisatawan Cianjur Terlantar di Pangandaran Jadi Sorotan, ATTAP Beri Tips Ini Soal Travel

Ia menegaskan, ketersediaan pakan di dalam kawasan sebenarnya cukup. Namun, sebagian rusa sudah terbiasa mencari makanan di luar akibat ulah wisatawan yang sering memberi makan.

"Masalahnya bukan kekurangan pakan, tapi sudah ada ketergantungan. Wisatawan sering memberi makan, padahal sudah ada larangan," katanya.

Kondisi ini justru dikhawatirkan mengubah perilaku satwa liar dan berpotensi membahayakan mereka.

"Kalau terlalu sering ke pemukiman, mereka bisa kehilangan naluri alaminya. Kami rutin patroli 24 jam dan melakukan penggiringan jika terlalu jauh keluar," ucap Kusnadi.

Kini, pihaknya pun terus berkoordinasi dengan Perum Perhutani untuk upaya memperbaiki pagar pembatas yang rusak. 

Banyaknya hewan yang keluar masuk, para wisatawan diimbau tidak memberi makan hewan serta segera melapor jika melihat satwa cagar alam keluar kawasan.

"Kami minta warga dan wisatawan ikut menjaga. Kalau ada rusa, monyet, atau merak keluar jauh, segera lapor supaya bisa segera ditangani," ujarnya.

Fenomena rusa keluar kawasan ini awalnya memang dianggap menarik oleh wisatawan. Beberapa wisatawan sengaja membawa sayuran untuk diberikan kepada hewan itu.

"Memang, kalau saya lihat banyak rusa di dekat parkiran bus, kepikiran ngajak anak kasih makan," kata Herdi seorang wisatawan asal Tasikmalaya.

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved