Tafsir dan Terjemahan Ayat Al Quran
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 61-70: Islam Mengajak ke Titik Temu Tauhid
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 61-70: Islam Mengajak ke Titik Temu: Tauhid
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Machmud Mubarok
(Sesungguhnya orang-orang yang lebih dekat) artinya lebih berhak (kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya) di masanya (dan nabi ini) yakni Muhammad karena cocok agamanya dengan agama Ibrahim dalam kebanyakan syariatnya (serta orang-orang yang beriman) di antara umatnya. Merekalah sebenarnya yang sepatutnya mengatakan bahwa mereka mengikuti agamanya dan bukan kamu. (Dan Allah adalah wali orang-orang yang beriman) artinya pembela dan pelindung mereka. Ketika orang-orang Yahudi mengajak Muaz, Huzaifah dan Ammar masuk agama mereka turunlah ayat ini:
Ayat 69
وَدَّت طَّآئِفَةٌ مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ لَوْ يُضِلُّونَكُمْ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.
Tafsri:
(Segolongan Ahli Kitab hendak menyesatkan kamu padahal mereka hanya menyesatkan diri mereka sendiri) karena dosa kesesatan mereka tertimpa atas mereka, sedangkan orang-orang beriman tak mau menaati mereka (dan mereka tidak menyadari) demikian itu.
Ayat 70
يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ لِمَ تَكْفُرُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَأَنتُمْ تَشْهَدُونَ
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya).
Tafsir:
(Hai Ahli Kitab! Kenapakah kamu mengingkari ayat-ayat Allah) maksudnya kitab mereka yang memuat sifat-sifat dan ciri-ciri Muhammad (padahal kamu menyaksikan) artinya mengetahui bahwa hal itu benar.
Baca juga: Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 11-20: Peringatan Tak Terjerumus Gemerlap Dunia
Asbabun Nuzul Surat Ali 'Imran Ayat 61 - 70
- Ayat 61 – Ayat Mubahalah
"Barang siapa membantahmu tentang kisah Isa setelah datang ilmu kepadamu, maka katakanlah: marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang yang dusta."
Ayat ini turun berkenaan dengan delegasi Nasrani Najran yang datang ke Madinah untuk berdebat soal ketuhanan Isa. Setelah argumen logis (ayat 59) mereka tetap ngeyel, Allah memerintahkan Nabi ﷺ mengajak mereka melakukan Mubahalah (saling berdoa agar laknat Allah menimpa yang dusta).
Riwayat: Disebutkan dalam hadis sahih bahwa Nabi ﷺ keluar membawa Hasan, Husain, Ali, dan Fatimah untuk mubahalah. Tapi pihak Najran mundur karena takut, lalu memilih berdamai dan membayar jizyah.
- Ayat 62–63
"Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tidak ada Tuhan selain Allah..."
Masih terkait dengan delegasi Najran. Ayat ini menegaskan bahwa kisah Isa yang disampaikan Al-Qur’an adalah benar, bukan buatan. Orang yang menolak tetap dalam kesesatan.
- Ayat 64
"Katakanlah: Hai Ahli Kitab, marilah menuju kalimat yang sama antara kami dan kamu..."
Turun untuk mengajak kaum Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) pada titik temu: hanya menyembah Allah, tidak menyekutukan-Nya.
Menurut riwayat Ibn Ishaq, ayat ini diturunkan ketika Rasulullah ﷺ menulis surat dakwah kepada raja-raja, termasuk Kaisar Romawi Heraklius, dengan mengutip ayat ini sebagai ajakan tauhid.
- Ayat 65
"Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah-membantah tentang Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudahnya..."
Turun terkait perdebatan Yahudi dan Nasrani di hadapan Rasulullah ﷺ.
Yahudi mengklaim Nabi Ibrahim beragama Yahudi.
Nasrani mengklaim beliau beragama Nasrani.
Allah menegaskan: Taurat dan Injil baru turun jauh setelah Ibrahim, jadi mustahil beliau beragama Yahudi atau Nasrani.
- Ayat 66–67
"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan seorang Nasrani, akan tetapi ia adalah seorang yang hanif lagi berserah diri (Muslim)..."
Sebab turunnya ayat ini sama dengan ayat 65. Menjadi klarifikasi bahwa agama Nabi Ibrahim adalah tauhid murni (Islam), bukan Yahudi atau Nasrani.
- Ayat 68–69
"Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman..."
Ayat ini turun untuk menjelaskan siapa yang benar-benar mengikuti ajaran Nabi Ibrahim: yaitu Nabi Muhammad ﷺ dan orang-orang beriman, bukan Yahudi atau Nasrani yang menyimpang.
Ayat 69 menyinggung bahwa sebagian Ahli Kitab justru iri dan berusaha menyesatkan kaum muslimin.
- Ayat 70
"Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya)?"
Ayat ini turun mengenai ulama Yahudi yang sebenarnya mengenali tanda-tanda kenabian Muhammad ﷺ dari kitab mereka, namun mereka tetap menolak karena dengki dan fanatisme.
(*)
Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News
Tafsir Surah Al-Imran Ayat 61-70
Tafsir Surah Al-Imran
Tafsir Ayat Al-Quran
Tafsir dan Terjemahan Ayat Al-Quran
tafsir
Tafsir dan Asbabun Nuzul Ali Imran Ayat 41-50: Kisah Nabi Zakariya dan Kelahiran Isa Kepada Maryam |
![]() |
---|
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 31-40: Penegasan Keluarga Nabi yang Dipilih Allah |
![]() |
---|
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 11-20: Kekuasaan Allah Menghadapi Musyrik dan Yahudi |
![]() |
---|
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 11-20: Peringatan Tak Terjerumus Gemerlap Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.