Tafsir dan Terjemahan Ayat Al Quran
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 61-70: Islam Mengajak ke Titik Temu Tauhid
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 61-70: Islam Mengajak ke Titik Temu: Tauhid
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNPRIANGAN.COM - Surah Ali ‘Imran adalah salah satu surat penting dalam Al-Quran yang diturunkan di Madinah dan terdiri dari 200 ayat.
Surat ini dinamakan Ali ‘Imran karena di dalamnya terdapat kisah tentang keluarga Imran, termasuk Maryam dan Nabi Isa AS, yang menjadi bagian penting dalam sejarah para nabi.
Kandungan surah ini sangat luas, meliputi penegasan tentang keesaan Allah, penjelasan mengenai kebenaran wahyu Al-Qur’an yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya, seruan agar umat Islam tetap istiqamah dalam iman, serta peringatan keras terhadap orang-orang yang menolak kebenaran meski telah datang bukti yang nyata.
Selain itu, surah ini juga memberikan tuntunan dalam menghadapi perbedaan dengan ahli kitab, mengajarkan sikap sabar dan tawakal dalam perjuangan, serta mengingatkan agar tidak terpedaya oleh harta dan kekuasaan dunia.
Dengan memahami isi dan makna Surah Ali ‘Imran, umat Islam dapat menjadikannya sebagai pedoman dalam memperkuat keyakinan, meneladani kisah para nabi, serta menata kehidupan dengan berpegang pada petunjuk Allah SWT.
Baca juga: Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 51-60: Bantahan Keras atas Klaim Ketuhanan Nabi Īsā
Adapun, kali ini TribunPriangan akan membahas pada ayat pembuka yakni 61-70.
Tafsir Surah Ali Imran Ayat 61-70
Ayat 61
فَمَنْ حَآجَّكَ فِيهِ مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَكَ مِنَ ٱلْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا۟ نَدْعُ أَبْنَآءَنَا وَأَبْنَآءَكُمْ وَنِسَآءَنَا وَنِسَآءَكُمْ وَأَنفُسَنَا وَأَنفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لَّعْنَتَ ٱللَّهِ عَلَى ٱلْكَٰذِبِينَ
Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.
Tafsir:
(Siapa yang membantahmu) mendebatmu dari golongan Nasrani (tentang hal itu setelah datang kepadamu ilmu) dengan perintah-Nya (maka katakanlah) kepada mereka (Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri-diri kami dan diri-diri kamu) lalu kita kumpulkan mereka (kemudian mari kita bermubahalah) artinya berdoa dengan khusyuk dan dengan merendahkan diri (sambil memohon supaya kutukan Allah ditimpakan-Nya kepada orang-orang yang dusta) yaitu dengan mengatakan, "Ya Allah, kutukilah orang yang dusta tentang peristiwa Isa." Nabi saw. telah mengajak utusan Najran untuk itu, yakni tatkala mereka membantahnya dalam hal tersebut. Jawab mereka, "Kami akan memikirkannya dulu, kemudian akan datang kepada anda." Kata salah seorang yang berpikiran sehat di antara mereka, "Tuan-tuan telah mengetahui kenabiannya, dan tidak suatu pun kaum yang mengadakan mubahalah dengan seorang nabi kecuali mereka akan celaka." Ditinggalkannyalah orang tadi, lalu mereka berpaling. Mereka datang lagi menemui Nabi saw. yang ketika itu sudah keluar siap bermubahalah bersama Hasan, Husein, Fatimah dan Ali. Nabi saw. berkata kepada orang-orang Nasrani Najran, "Jika saya berdoa, aminkanlah." Tetapi ternyata pihak lawan tidak bersedia berkutuk-kutukan itu hanya minta berdamai dengan membayar upeti. Riwayat Abu Na`im dan diterima dari Ibnu Abbas, katanya, "Seandainya orang-orang Nasrani Najran itu bersedia meneruskan mubahalah niscaya mereka akan kembali ke negerinya sedangkan harta dan keluarganya tiada lagi." Diriwayatkan pula bahwa sekiranya mereka bermubahalah niscaya akan terbakar.
Baca juga: Tafsir dan Asbabun Nuzul Ali Imran Ayat 41-50: Kisah Nabi Zakariya dan Kelahiran Isa Kepada Maryam
Ayat 62
إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلْقَصَصُ ٱلْحَقُّ ۚ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا ٱللَّهُ ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Tafsir:
Tafsir Surah Al-Imran Ayat 61-70
Tafsir Surah Al-Imran
Tafsir Ayat Al-Quran
Tafsir dan Terjemahan Ayat Al-Quran
tafsir
Tafsir dan Asbabun Nuzul Ali Imran Ayat 41-50: Kisah Nabi Zakariya dan Kelahiran Isa Kepada Maryam |
![]() |
---|
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 31-40: Penegasan Keluarga Nabi yang Dipilih Allah |
![]() |
---|
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 11-20: Kekuasaan Allah Menghadapi Musyrik dan Yahudi |
![]() |
---|
Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 11-20: Peringatan Tak Terjerumus Gemerlap Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.