Cuaca Ekstrem, Sawah Petani di Cimerak Pangandaran Terendam Air Laut yang Pasang
Akibat terendam air laut, tanaman padi yang berada di lahan persawahan seluas sekitar 500 hektare itu terancam gagal panen.
Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Imbas cuaca buruk beberapa hari ini, ratusan lahan persawahan di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat terendam air laut.
Akibat terendam air laut, tanaman padi yang berada di lahan persawahan seluas sekitar 500 hektar itu terancam gagal panen.
Bencana ini terjadi di Desa Legokjawa, Desa Batumalang, dan Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Sabtu 8 Maret 2025 malam.
Lahan persawahan yang berada di wilayah tiga Desa itu berdekatan dengan bibir pantai. Fenomena ini terjadi akibat pasang air laut yang lebih tinggi dari biasanya.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Bikin Nelayan Pemburu Lobster di Legokjawa Pangandaran Tidak Berdaya
Lahan pertanian yang seharusnya memasuki masa pertumbuhan, kini terdampak air asin dari laut yang merusak kesuburan tanah dan menghambat pertumbuhan padi.
Tentu, jika kondisi tersebut dibiarkan bisa menyebabkan padi yang sebentar lagi akan memasuki masa panen, itu terancam gagal.
Menghindari ancaman gagal panen, sejumlah petani berjibaku membuat tanggul sementara dan menggali pasir agar bisa mengalirkan kembali air laut yang menggenangi sawah.
Seorang petani yang lahan sawahnya terdampak, Asep Irfan, menyebut, beberapa akhir ini memang air laut mulai merembes ke lahan persawahan.
"Makanya, kami tidak punya pilihan lain. Kalau tidak segera digali, air asin bisa merusak padi yang hampir panen ini," ujar Asep melalui WhatsApp, Minggu (9/3/2025) pagi.
Memang, akibat tingginya gelombang di tengah laut membuat air laut yang asin itu pasang dan memasuki ke lahan pertanian.
"Jadi, air asin dari laut itu melalui muara sungai kemudian meluap sampai masuk ke lahan pesawahan," katanya.
Ketika masuk ke lahan persawahan, air asin yang meresap ke tanah itu bisa merusak kesuburan lahan dan menghambat pertumbuhan padi.
"Makanya, kita dan para petani lain bertindak cepat meski harus bekerja dalam kondisi malam. Jadi, kita menggali pasir dengan pakai cangkul agar air laut bisa kembali ke laut lagi," ucap Asep.
| Bupati Citra Pitriyami Bahas Perpanjangan Rute Kereta Api Pangandaran Bersama Bupati Cilacap & DJKA |
|
|---|
| Bekas Stasiun Kereta Api di Pangandaran Terbengkalai, Jadi Saksi Bisu Sejarah yang Terlupakan |
|
|---|
| Trotoar Pantai Barat Pangandaran Rusak, Akan Dialihfungsikan Jadi Jalur ATV |
|
|---|
| 32 Tahun Tak Diperbaiki, Pedagang Pasar Pananjung Pangandaran Patungan Perbaiki Jalan |
|
|---|
| Pemdes Linggajati Tasik Masih Mendata Rumah Terdampak Banjir, Sawah dan Kolam Ikan Terendam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Sawah-di-Cimerak-Pangandaran-terendam-air-laur-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.