Cuaca Ekstrem

Cuaca Ekstrem Bikin Nelayan Pemburu Lobster di Legokjawa Pangandaran Tidak Berdaya

Roni yang merupakan warga Dusun Cidadap, Desa Legokjawa itu terpaksa harus mencari pekerjaan lain untuk bertahan hidup.

Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/padna
TIDAK BISA MELAUT - Saat Roni nelayan pemburu Lobster di Pantai Legokjawa Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran merapihkan jaringannya di bibir pantai, Sabtu (8/3/2025). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Cuaca ekstrem di laut, sejumlah nelayan di wilayah Kabupaten Pangandaran Jawa Barat tidak bisa melaut mencari ikan.

Di bulan ramadhan ini, mereka harus mengelus dada bersabar akibat cuaca ekstrim berupa gelombang tinggi ini.

Seperti diungkapkan Roni S. (44), seorang nelayan pemburu lobster di Pantai Legokjawa, Kecamatan Cimerak. Roni nyaris tiga bulan tidak bisa melaut akibat cuaca ekstrim.

Roni yang merupakan warga Dusun Cidadap, Desa Legokjawa itu terpaksa harus mencari pekerjaan lain untuk bertahan hidup.

Kondisi angin kencang dan gelombang tinggi  mencapai lebih empat meter itu, membuat Roni dan nelayan lainnya terpaksa menepi meninggalkan jaring di daratan. 

"Biasanya, saya dalam seminggu bisa dapat belasan kilogram lobster. Tapi, sekarang boro-boro mencari lobster, melaut saja tidak bisa karena kondisi cuaca," ujar Roni kepada Tribun Jabar di pantai Legokjawa, Sabtu (8/3/2026) pagi.

Baca juga: Waktu Berbuka dan Imsak 9 Ramadhan 2025 Wilayah Pangandaran, Kota dan Kab Tasikmalaya Versi Kemenag

Dampaknya, selama tiga bulan ini Roni hanya mengandalkan tabungan dan pekerjaan serabutan untuk bertahan hidup. 

"Sedangkan, harga kebutuhan pokok di bulan puasa ini naik. Harga-harga naik, tapi kita  pemasukannya minim," katanya.

Kini, Roni hanya bisa berharap kondisi cuaca segera membaik agar bisa kembali mencari lobster yang menjadi sumber kehidupannya. 

"Ya kalau sudah bisa melaut lagi, semoga tangkapannya juga bagus agar bisa menutupi kerugian kebelakang," ucap Roni.

Padahal, kata dia, harga lobster di pasaran sedang lumayan tinggi. Saat ini saja, bisa tembus Rp 400 ribu perkilogram.

"Tapi percuma, mahal juga kalau barangnya sekarang tidak ada. Biasanya, kalau melaut, minimal saya bisa dapat uang sekitar Rp 200 ribu per hari," ujarnya dengan nada kecewa.

 

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved