Penampakan Kantor Desa Rawa di Ciamis yang Mirip Istana, Kades: Ingin Membuat Rakyatnya Bangga

Bangunan dengan 4 tiang dan 7 anak tangga itu tampak megah dengan warna bangunan yang didominasi cat putih dipadukan warna emas

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Dedy Herdiana
tribunpriangan.com/ai sani nuraini
KANTOR DESA MEGAH - Penampakan dari depan, Kantor Desa Rawa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis yang megah, Jumat (28/2/2025). Konsep bangunan kantor desa ini mengusung desain bangunan menyerupai istana versi mini, dengan empat pilar di bagian depan memberikan nuansa kemegahan di tengah desa yang sederhana. 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS – Di tengah perkampungan asri di Desa Rawa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, berdiri sebuah bangunan yang menarik perhatian. 

Bangunan dengan 4 tiang dan 7 anak tangga itu tampak megah dengan warna bangunan yang didominasi cat putih dipadukan warna emas pada titik-titik ornamennya, serta warna cokelat tua pada pintu dan kusen jendelanya.

Bangunan megah itu, ternyata bangunan sebuah kantor desa, yang tak lain adalah Kantor Desa Rawa.

Kondini ini menjadikan Kantor Desa Rawa tidak seperti kantor desa pada umumnya.

Model bangunannya ini mengusung desain menyerupai istana versi mini, dengan empat pilar di bagian depan memberikan nuansa kemegahan di tengah desa yang sederhana. 

Baca juga: Mengintip Kantor Desa Rancah Ciamis yang Megah Bak Istana, Dana Pembangunan Capai Rp1 Miliar Lebih

Di balik desain uniknya, pembangunan kantor desa ini masih berjalan bertahap dengan keterbatasan anggaran yang menjadi tantangan tersendiri.

Kantor Kepala Desa Rawa yang digagas oleh Kepala Desa Asep Saeful Amsar mulai direnovasi sejak tahun 2022, dengan harapan dapat menciptakan pusat pelayanan publik yang tidak hanya fungsional, tetapi juga estetik dan menjadi kebanggaan masyarakat. 

Dengan dana yang sebagian besar berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Ciamis dan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, proyek ini telah menghabiskan sekitar Rp 230 juta hingga tahun 2025.

Sejak awal, Asep memiliki visi besar untuk kantor desa ini. Baginya, kantor pemerintahan tingkat desa tidak harus terkesan monoton atau biasa saja. 

Ia ingin membangun ikon baru bagi Desa Rawa yang dapat membangkitkan semangat warga dalam membangun desa.

"Ini bukan hanya soal kantor, tetapi juga soal identitas dan kebanggaan. Saya ingin warga Desa Rawa melihat bahwa kita bisa maju dan berkembang dengan cara kita sendiri," ujar Asep, Jumat (28/2/2025).

Meski begitu, pembangunan yang masih berjalan lambat menjadi perhatian tersendiri. 

Dengan target penyelesaian pada tahun 2030, kantor ini direncanakan akan memiliki tiga lantai agar dapat menampung lebih banyak aktivitas administrasi dan pelayanan masyarakat. 

Namun, karena adanya keterbatasan anggaran membuat pengerjaan harus dilakukan secara bertahap. 

Tahun ini, tambahan dana sebesar Rp 70 juta dari bantuan provinsi diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan.

Di satu sisi, pembangunan kantor desa ini mendapat apresiasi dari warga dan berbagai kalangan sebagai wujud kreativitas dan inovasi dalam tata kelola pemerintahan desa.

Tapi di sisi lain, masih ada pertanyaan tentang efektivitas dan urgensi desain megah ini dibandingkan dengan kebutuhan mendesak lain yang mungkin lebih prioritas bagi warga.

Beberapa warga setempat menyambut baik proyek ini karena dianggap bisa membawa citra positif bagi desa mereka dan ada pula yang berharap agar pembangunan tidak hanya berfokus pada estetika, tetapi juga pada peningkatan layanan desa secara menyeluruh.

Asep sendiri memahami bahwa membangun kantor desa bukan hanya soal bentuk fisiknya, tetapi juga fungsinya dalam melayani masyarakat. 

Oleh karena itu, ia berencana mencari tambahan pendanaan, baik dari pemerintah daerah, provinsi, maupun pihak swasta, agar pembangunan dapat segera selesai tanpa mengorbankan kebutuhan lain di desa.

Terlepas dari tantangan yang ada, pembangunan kantor desa ini menjadi bukti bahwa sebuah visi besar bisa diwujudkan meskipun harus melalui perjalanan panjang.

Kantor Desa Rawa tidak hanya diharapkan menjadi tempat administrasi, tetapi juga pusat kegiatan masyarakat yang nyaman dan representatif.

Dengan pembangunan yang masih berjalan, pertanyaan terbesar adalah apakah proyek ambisius ini bisa benar-benar terealisasi sesuai rencana? Ataukah nantinya akan tersendat karena keterbatasan dana? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Namun, satu hal yang pasti, keberadaan kantor desa ini telah menjadi simbol semangat dan harapan bagi warga Desa Rawa untuk terus maju dan berkembang.(*)

Baca juga: Kolang-kaling yang Selalu Laris Manis di Bulan Ramadhan, Segini Harganya di Pasar Manis Ciamis

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved