Ade Sugianto Gagal Jadi Bupati Tasik

DPC PKB Belum Ambil Sikap soal Bupati dan Wakil Bupati di PSU Kabupaten Tasikmalaya, Ini Respons Iip

Saat ini Iip Miptahul Paoz masih menunggu pilihan sosok yang bakal mengganti Ade Sugianto yang sudah resmi didiskualifikasi pada putusan MK

|
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
SOROTI SOSOK di PSU - Ketua DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya Ami Fahmi saat ditemui, Senin (24/2/2025). Kini Ami menyatakan pihak DPC PKB masih belum tentukan sosok untuk Bupati dan Wakil Bupati dalam mengikuti PSU. 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Tasikmalaya belum memikirkan posisi calon Bupati dan Wakil Bupati yang bakal mengikuti Pemungutan Suara Ulang (PSU).

Saat ini Iip Miptahul Paoz masih menunggu pilihan sosok yang bakal mengganti Ade Sugianto yang sudah resmi didiskualifikasi pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kita belum tahu itu yah, pertama di amar putusan itu tidak disebutkan juga apakah boleh berubah atau tidak posisi Bupati dan Wakil Bupati, kita akan berkonsultasi dulu ke KPU seperti apa," kata Ketua DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya Ami Fahmi ketika dikonfirmasi wartawan TribunPriangan.com, Kamis (27/2/2025).

Menurut Ami pihaknya bakal konsultasi terlebih dahulu dengan posisi Wakil Bupati yakni Iip Miftahul Paoz, untuk menentukan keinginan pendampingnya.

"Bukan hanya kita yang konsultasi, tapi juga bakal koordinasi dengan haji Iip, kalau misalkan posisinya Z1 apa siap atau tidak. Yang berikutnya banyak pertimbangan kalau berubah posisi dan lain sebagainya," jelas Ami.

Baca juga: Ini Alasan KPU Kabupaten Tasikmalaya Loloskan Ade Sugianto Jadi Cabup, Berujung Diskualifikasi

Ami menambahkan, perubahan posisi tentu harus melihat konsekuensinya dan perlu dikaji terlebih dahulu dengan partai koalisi.

"Kemarin kita diskusi juga di internal PKB, termasuk dengan pak haji Iip, ya beliau mengisyaratkan intinya kita mengesampingkan emosional, dalam artian mau posisi Z1 atau Z2," jelas Ami.

Namun, Ami pun menuturkan yang terpenting potensi menangnya lebih besar untuk mengikuti di PSU yang saat ini masih menunggu arahan pihak KPU RI.

"Jadi pak haji Iip dari sisi chemistry dibangunlah setelah jadi pasangan, karena waktunya mepet kalau membangun chemistry dulu mungkin tidak ada waktu. yang terpenting kita berjuang dua bulan kedepan, nanti chemistry bisa dibangun sambil berjalan," jelasnya.

Baca juga: Heboh UU Ruzhanul Ulum Akan Gantikan Ade Sugianto di PSU Kabupaten Tasikmalaya, Begini Kata DPC PKB

Tanyai terkait suara yang sudah diperoleh pada waktu Pilkada serentak, Ami optimis mampu mempertahankan suara bahkan bisa bertambah saat PSU nanti 

"Kalau suara masih insyaallah optimis kita akan mengamankan minimal suara yang kemarin, maksimalnya bisa lebih. Dan kedua strategi PKB ya kita di internal partai sudah mulai, dan kita pun belum tahu mekanisme PSU ini," ungkapnya.

Ia juga sampai saat ini belum ada panggilan dari pimpinan partai pusat perihal kondisi PSU yang bakal berlangsung di Kabupaten Tasikmalaya.

"Gak tahu, itu mah ranah tingkat tinggi, kita ga tahu, dari daerah kita ngurus di daerah saja. Mungkin kalau ke kandidat ada komunikasi kalau ke saya ke DPC belum ada komunikasi," katanya. (*)

Baca juga: Sikapi Putusan MK, Kemenag Kabupaten Tasikmalaya Kumpulkan Ormas Islam hingga Minta Warga Tahan Diri

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved