Pergerakan Tanah di KBB

Lokasi Pergerakan Tanah di Cigombong KBB Seperti Desa Hantu, Puluhan Rumah Ditinggal Penghuninya

Suasana sepi seperti kota mati atau desa hantu begitu terasa saat memasuki Kampung Cigombong KBB yang terdampak pergerakan tanah

|
Editor: Machmud Mubarok
TribunJabar.id/Hilman Kamaludin
Kondisi rumah warga yang terdampak pergerakan tanah di Kampung Cigombong, RT 4/13, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (1/3/2024). 

Pasalnya, pergerakan tanah itu semakin parah hingga menyebabkan jalan menganga dan ada juga yang sampai terbelah, sehingga kondisi ini menyebabkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat.

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Asep Sehabudin mengatakan, warga yang terdampak pergerakan tanah itu diungsikan di Gedung Islamic Center dekat kantor Kecamatan Rongga.

"Data sementara warga yang mengungsi terdata ada 48 kepala keluarga dengan jumlah total mencapai 192 jiwa," ujarnya saat dihubungi, Kamis (29/2/2024).

Asep mengatakan, warga yang mengungsi itu mayoritas yang kondisi rumahnya rusak berat dan sudah terancam karena saat ini sudah tidak bisa ditempati mengingat kondisinya membahayakan.

Baca juga: Pergerakan Tanah di KBB Meluas, 10 Rumah Rusak Berat, Jalan Kampung Ambles Tak Bisa Dilalui Mobil

Baca juga: 21 Rumah Warga di Jatinunggal Rusak Akibat Pergerakan Tanah, Jalan Penghubung Antardesa Retak

"Pergerakan tanah itu hingga kini masih terus bergerak yang diikuti dengan rumah-rumah warga yang secara perlahan-lahan roboh," kata Asep.

Saat ini pergerakan tanah itu, kata dia, sudah sampai ke aliran Sungai Cidadap dan retakan tanah sudah semakin melebar hingga mencapai kurang lebih 50 sentimeter dan ada juga kondisi tanah yang ambles.

"Untuk kebutuhan mendesak berdasarkan investigasi adalah tenda pleton dapur umum dan alas tidur buat warga," ucapnya.

Dengan kondisi pergerakan yang terus meluas, kata Asep, kejadian ini akan dilakukan kajian geologi dan rencana tim geologi akan datang ke lokasi pergerakan tanah pada tanggal 4 Maret 2024 mendatang.

Asep mengatakan, kajian geologi di titik pergerakan tanah tersebut dilakukan untuk memastikan kemananan bagi warga terutama bagi rumahnya yang terdampak dan terancam.

"Jika hasil kajian dinyatakan aman, maka mereka tidak perlu mengungsi. Tapi jika tidak aman terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Asep.

Selain itu, kata Asep, kajian geologi itu akan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti dari pergerakan tanah tersebut karena sejauh ini baru diduga akibat hujan deras dan kondisi tanahnya labil.

Sebelumnya diberitakan, Pergerakan tanah yang melanda Kampung Cigombong, RT 04/13, Desa Cibedug Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga saat ini kondisinya terus meluas.

Kejadian itu pertama kali diketahui pada 19 Februari 2024, kemudian baru dilaporkan beberapa hari kemudian ke pihak kecamatan dan langsung ditindaklanjuti oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB.

Awalnya, dampak dari pergerakan tanah itu sebanyak 34 rumah terancam, empat rumah rusak sedang, dan satu bangunan sekolah retak-retak. Sedangkan saat ini ada 44 rumah yang terancam dan 10 rumah rusak berat.

"Betul pergerakan tanah semakin parah (meluas) dan keretakan pada rumah dan jalan juga membesar, jadi menganga," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD KBB, Asep Sehabudin saat dihubungi, Rabu (28/2/2024).

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved