Pergerakan Tanah di KBB

Bangunan SD yang Terdampak Pergerakan Tanah di Bandung Barat Bakal Dibongkar, Ini Kondisinya

Bangunan SDN Babakan Talang, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang ambruk terdampak pergerakan tanah bakal dibongkar

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Bangunan SDN Babakan Talang, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang ambruk akibat terdampak pergerakan tanah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG BARAT - Bangunan SDN Babakan Talang, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang ambruk akibat terdampak pergerakan tanah berpeluang dibongkar.

Pasalnya, bangunan SDN tersebut saat ini sudah hancur dengan kerusakan 80 persen, sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) 90 siswa dan 10 guru terpaksa dipindahkan ke Mts yang berada di depan sekolah itu.

"Sekolah kita akan lihat, harus diperbaiki atau memang harus kita bongkar dari pada menimbulkan masalah karena potensi longsornya ada di sana," ujar Pj Bupati KBB, Arsan Latif di Perkantoran Pemda KBB, Kamis (29/2/2024).

Selain sekolah, pergerakan tanah tersebut berdampak juga terhadap rumah hingga menyebabkan 48 kepala keluarga dengan jumlah total mencapai 192 jiwa harus mengungsi karena rumah mereka rusak dan terancam.

"Tim sudah bergerak kesana, kita lihat kalau memang ini harus dipindahkan, ya akan kita pindahkan," katanya.

Baca juga: Ratusan Warga Rongga KBB Terpaksa Mengungsi, Pergerakan Tanah Makin Parah Bikin Rumah Hancur

Baca juga: Pergerakan Tanah di KBB Meluas, 10 Rumah Rusak Berat, Jalan Kampung Ambles Tak Bisa Dilalui Mobil

Namun, terkait membongkar dan memindahkan atau merelokasi warga yang terdampak tersebut tentunya harus menunggu kajian geologi untuk memastikan area itu masih aman ditempati atau tidak.

"Betul (harus kajian geologi), jangan sampai tertimpa lagi di sana, tinggal lagi di sana, dan terjadi lagi hal yang sama. Itu lah tugas pemerintah yang harus hadir di sana," ucap Arsan.

Selain itu, pihaknya juga tengah memikirkan teknis untuk menangani dan memberikan bantuan bagi warga yang terdampak pergerakan tanah tersebut bersama Dinas Sosial KBB.

"Kami akan hadir untuk memastikan (kondisi), teknisnya biar kami yang akan ngurus biar masyarakat segera tertangani. Makanya saya perintahkan Dinas Sosial pergi ke sana," katanya.

Seperti diketahui, pergerakan tanah itu pertama kali diketahui pada 19 Februari 2024, kemudian baru dilaporkan beberapa hari kemudian ke pihak kecamatan dan langsung ditindaklanjuti oleh petugas BPBD KBB.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved