Kisah Warga Ciamis Mendulang Cuan dari Belenggu Pandemi Covid-19, Incar Kolektor Kaktus

Masa pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu ternyata mendatangkan berkah sendiri bagi Asep

Editor: ferri amiril
Tribun Priangan.com/Andri M dani
Seorang warga Ciamis sukses mendulang Cuan di masa Pandemi covid-19 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Ciamis Andri M Dani

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Masa pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu ternyata mendatangkan berkah sendiri bagi Asep Irfan (26).  

Gara-gara masa pandemi, kini Asep Irfan menjadi pembudidaya kaktus yang sukses dengan penghasilan sekitar Rp 25 juta sampai Rp 30 juta perbulan. Ia juga sukses juga sebagai milenial berprestasi.

Menurut Asep Irfan, kesuksesan menjadi pembudidaya kaktus tersebut berawal dari masa pandemi Covid-19.

Katanya, selama masa pandemi tersebut kuliah tatap muka berhenti, beralih ke daring (online).

Sehingga waktu sehari-hari bagi Asep Irfan yang tahun 2020 tersebut berstatus sebagai mahasiswa semester akhir Fakultas Tarbiah UIN Sunan Gunung Jati Bandung lebih banyak dihabiskan di rumah.

“Di tempat kos maksudnya. Awal masa pandemi saya masih bertahan di Bandung. Untuk mengisi waktu di rumah, saya coba budaya kaktus. Benihnya dibeli dari Lembang,” ujar Asep Irfan kepada TribunPriangan.com Rabu (31/5/2023).

Mengisi waktu di tempat kos dengan membudidaya kaktus tersebut ternyata menurut anak kedua dari 4 bersaudara tersebut cukup mengasyikan juga.

Hasilnya bisa mendatangkan uang, kaktus-kaktus yang dipelihara di tempat kos di awal masa pandemi tersebut bisa mendatangkan uang. Ditawarkan secara online maupun dijual lagi ke pembudidaya di Lembang.

Karena ada peluang yang menjanjikan, akhirnya Asep Irfan serius melakoni budidaya kaktus. Ia membuat green house (rumah kaca)  ukuran 8 x 10 meter persegi di rumahnya di  Jl Tegal Panjang Lingkungan Sikuraja Rt 01 RW 09 Kelurahan Linggasari Ciamis.

Setelah tiga tahun menjadi pembudidaya kaktus  di green housenya tersebut kini Asep Irfan punya  1.000 pot kaktus siap jual. Tidak hanya jenis kaktus lokal, kebanyakan malah impor. Dengan harga yang ditawarkan punya kelas sendiri.

“Paling murah Rp 20.000/pot. Tapi ada juga yang harga Rp 8 juta bahkan Rp 15 juta,” jelasnya.

Dari total 1.000 pot yang kini dibudiayakan Asep Irfan di green house berupa 10 jenis kaktus. Seperti  kaktus jenis gymnocalycium, astrophytum, agave maupun sanseveria. Juga ada jenis hotmen.

Dari berbagai jenis kaktus tersebut dari tangan kreatif Asep Irfan lahirlah berbagai varian kaktus yang menjadi incaran para kolektor.

“Saya hanya membidik pasar para kolektor. Yakni para penggemar kaktus,” ujar Asep Irfan.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved