Muhammad Hasby Arrasyid, Santri MAN 1 Darussalam Ciamis, Juara 1 Karate Piala Wamenhan 2025

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS – Siapa bilang santri hanya pandai mengaji? Muhammad Hasby Arrasyid, siswa Program Pengembangan Ilmu Keagamaan (PIK) MAN 1 Darussalam Ciamis, membuktikan bahwa santri juga bisa berprestasi di kancah olahraga nasional.

Ia berhasil meraih Juara 1 Kelas Kata MA Putra dalam Kejuaraan Nasional Karate Piala Wakil Menteri Pertahanan RI 2025 yang digelar di GOR C-Tra Arena Bandung, 29 Oktober–1 November 2025.

Kejuaraan bergengsi yang diikuti ratusan atlet karate dari berbagai daerah itu menjadi panggung pembuktian bagi Hasby.

Santri yang juga anggota BKC Dojo Darussalam tersebut tampil luar biasa, menunjukkan teknik dan ketenangan khas karateka terlatih.

“Alhamdulillah, saya bersyukur bisa membawa nama baik orang tua dan Pondok Pesantren Darussalam Ciamis di tingkat nasional. Kemenangan ini berkat doa dan dukungan semua pihak,” ungkap Hasby, Jumat (7/11/2025).

Baca juga: Ponpes Darussalam Ciamis Jadikan Ramadan Momen Intensif Pembelajaran Al-Quran

Sebelum bertanding, Hasby menjalani latihan intensif selama dua bulan penuh. Rutinitasnya padat seperti lari pagi, latihan fisik, hingga penguatan teknik dasar karate.

 Semua ia jalani dengan disiplin tinggi di sela kegiatan belajar di madrasah.

“Saya ingin membuktikan bahwa siswa madrasah juga bisa berprestasi di bidang apa pun, termasuk olahraga. Semoga ini menjadi motivasi bagi teman-teman lain untuk terus berjuang meraih cita-cita,” tambahnya.

Bukan kali ini saja Hasby mencatatkan prestasi. Ia sebelumnya sukses menorehkan hasil gemilang di berbagai ajang, di antaranya Kejurkab Ciamis 2024, Kejurprov Piala Kanwil Kemenag Jawa Barat 2024, Smanda Cup IV 2025, dan BKC Jabar Series 1 Piala Pangdam III Siliwangi.

Kepala MAN 1 Darussalam Ciamis, Idan Nurdiana turut menyampaikan apresiasi atas prestasi tersebut.

 “Hasby adalah contoh nyata siswa yang memiliki keseimbangan antara ilmu agama dan prestasi non-akademik. Kami bangga atas kerja keras dan semangatnya,” ujarnya.

Kisah Hasby menjadi inspirasi bahwa dengan doa, disiplin, dan kerja keras, siswa madrasah mampu bersaing dan berprestasi di tingkat nasional, bahkan di cabang olahraga sekompetitif karate.(*)