Kasus Pelecehan
Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual, Berikut Kumpulan Cerita WNI Perempuan saat Haji dan Umrah
Banyak korban pelecehan seksual di Tanah Suci disebut tidak pernah mendapat keadilan atas apa yang menimpa mereka.
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Jeddah Eko Hartono mengakui bahwa mereka tidak memiliki data yang akurat soal pelecehan seksual yang terjadi sepanjang penyelenggaraan haji dan umrah.
"Data yang akurat memang sulit kita punya karena seringkali tidak ada laporan. Pihak wanita biasanya enggan atau takut melapor," kata Eko melalui pesan singkat.
Baca juga: Persib Bandung Kudeta Persija Jakarta dari Puncak Klasemen, Teja Paku Alam Tampil Memukau
Dianggap ganjaran atas perbuatan sendiri
Bella baru saja selesai salat di Masjidil Haram bersama ibunya ketika dia harus melalui kerumunan jemaah pada 2013 lalu.
“Di situ pasti ada kondisi di mana kita mau nggak mau berhimpit-himpitan sama orang. Tapi waktu itu saya berpikir nggak mungkin dong di Tanah Suci ada yang aneh-aneh,” ungkap Bella.
“Waktu itu saya juga sama keluarga saya, ditambah lagi di sana pakai abaya kan. Makanya waktu jalan itu saya kaget kok ada yang meremas bokong saya dan itu bukan sekadar kesenggol," tambahnya.
Baca juga: Persib Bandung Kudeta Persija Jakarta dari Puncak Klasemen, Teja Paku Alam Tampil Memukau
Bella sempat terdiam, mencoba memproses apa yang baru dia alami, dan sampai akhirnya dia berani bereaksi.
“Saya melihat ke belakang dan melotot ke orang itu, dan dia (pelaku) malah senyum, ketawa seolah-olah dia bangga melakukan itu,” tutur Bella yang mengaku sampai saat ini masih mengingat jelas wajah orang yang melecehkannya.
Baca juga: Melonjak Hingga Rp69 Juta, DPR - MUI Soroti Usulan Pemerintah soal Biaya Haji
Tetapi pada saat itu, Bella tidak menceritakan kejadian itu kepada siapapun karena khawatir apa yang dialaminya dianggap sebagai “ganjaran” atas apa yang dia perbuat.
“Karena waktu itu saya merasa kalau cerita atau lapor dilecehkan di Tanah Suci, malah dianggap ganjaran dan dituding ‘kamu buat dosa kali di Indonesia sampai kamu digituin sama orang’ atau keyakinan-keyakinan seperti itu,” beber Bella.
Tetapi Anggi tidak menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya, dan ia juga tidak tahu kemana harus melaporkan pelecehan yang dia alami.
Sama seperti Bella, Anggi sempat khawatir bahwa pelecehan yang dia alami adalah “balasan atas apa yang dilakukan”.
Baca juga: Naik Drastis, Kemenag: Usulan Biaya Haji 2023 Rp 69 Juta Atas Pertimbangan Keadilan, Ini Rinciannya
Begitu kembali dan menceritakan pengalaman ini, Anggi pun mengaku mendapat cerita dari perempuan-perempuan lain yang mengalami pelecehan saat ibadah haji atau umrah.
“Itu bukan pengalaman yang jarang terjadi, banyak perempuan yang sebenarnya mengalami itu. Pemerintah harus mengakui bahwa ini masalah laten, hanya karena tidak ada yang melapor bukan berarti itu tidak terjadi,” ujar Anggi.
Beragam cerita soal pengalaman dilecehkan itu pula yang membuat Wita Adelina, 30, merasa was was ketika menjalani ibadah umrah pada 2019. Banyak hal yang diwanti-wanti oleh pemandu dari agen perjalanannya, khususnya kepada para jemaah perempuan.
Misalnya bahwa jemaah perempuan harus selalu didampingi oleh mahramnya setiap bepergian, atau ketika hendak naik taksi, pastikan laki-laki naik lebih dulu dari perempuan.
Baca juga: Usulan Baru Pemerintah Soal Biaya Haji 2023 Akan Naik Jadi Rp 69 Juta per Jemaah
| Pemerintah Rencanakan Panggil Dubes Swedia-Belanda Buntut Pembakaran dan Perobekan Al Quran |
|
|---|
| Ramai soal Usulan Kenaikan Biaya Haji di Indonesia, Kemenag Buka Suara |
|
|---|
| Usulan Kenaikan Biaya Haji di Indonesia, Jokowi: Belum Final Sudah Ramai |
|
|---|
| Saat Biaya Paket Haji Dunia Alami Penurunan, Biaya Haji Indonesia Kok Naik? Ini Ulasan Lengkapnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Ilustrasi-pelecehan-SHUTTERSTOCK.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.