Perang Israel Hamas

Warga Gaza Bersuka Cita, Sambut Gencatan Senjata dengan Gembira, Hamas Siap Bebaskan Tahanan Israel

Penduduk Palestina di Gaza bersuka cita setelah kesepakatan gencatan senjata diumumkan untuk mengakhiri perang Israel di Gaza

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Telegram/Risalah Amar
GENCATAN SENJATA - Hamas sepakat dengan Israel untuk melakukan gencatan senjata dan membebaskan para tahanan, Kamis 9 Oktober 2025. Foto merupakan situasi kehancuran Gaza yang dibombardir tentara Israel pada Minggu (19/1/2025). 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Penduduk Palestina di Gaza yang terus-menerus diserang dengan gencar merespons pengumuman kesepakatan gencatan senjata yang bertujuan mengakhiri perang Israel di Gaza dengan rasa lega dan sukacita, Kamis (9/10/2025).

Seiring menyebarnya kabar kesepakatan tersebut di wilayah yang terkepung, warga Khan Younis di selatan Gaza turun ke jalan untuk merayakan apa yang banyak diharapkan sebagai jeda pertama yang nyata dari serangan Israel sejak gencatan senjata yang rapuh dihancurkan oleh Israel lebih dari enam bulan lalu.

“Syukur kepada Allah atas gencatan senjata ini, berakhirnya pembantaian dan pembunuhan … seluruh Gaza bahagia,” kata Abdul Majeed Abd Rabbo, warga Gaza, sebagaimana dikutip dari Aljazeera.

“Ini adalah momen yang dianggap bersejarah, yang telah lama dinantikan oleh warga Palestina,” tambah Khaled Shaat, seorang warga. “Kebahagiaan yang kita lihat di jalan beberapa saat lalu adalah kelegaan dari pembantaian, pembunuhan, dan genosida.”

Dalam siaran persnya, Gerakan Hamas menyatakan Setelah negosiasi yang bertanggung jawab dan serius yang dilakukan oleh gerakan dan faksi perlawanan Palestina mengenai usulan Presiden Trump di Sharm El-Sheikh, dengan tujuan mencapai penghentian perang pemusnahan terhadap rakyat Palestina kami, dan penarikan pendudukan dari Jalur Gaza; Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengumumkan pencapaian kesepakatan yang mengakhiri perang di Gaza, penarikan pendudukan, masuknya bantuan, dan pertukaran tahanan.

Gencatan senjata ini hanya berlaku untuk Gaza, dan tidak untuk Tepi Barat, Libanon, Yaman, serta Suriah. Selain itu, belum ada konferensi pers tentang teknis seperti rute penarikan pasukan, kembalinya pengungsi, dan siapa yang akan menjaga keamanan di dalam Gaza.

Baca juga: Israel Masih Serang Gaza, Padahal Hamas Sudah Sambut Positif Proposal Perdamaian 20 Poin Trump

Baca juga: Presiden Prabowo Akan Kirim 20 Ribu Tentara ke Gaza untuk Jaga Perdamaian Jika Israel Akui Palestina

Hamas sangat menghargai upaya saudara-saudara mediator di Qatar, Mesir, dan Turki, serta kami mengapresiasi upaya Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berusaha menghentikan perang secara permanen dan penarikan penuh pendudukan dari Jalur Gaza.

Hamas pun mengajak Presiden Trump dan negara-negara penjamin kesepakatan, serta berbagai pihak Arab, Islam, dan internasional, untuk mewajibkan pemerintah pendudukan melaksanakan seluruh kewajiban kesepakatan, dan tidak membiarkan mereka mengingkari atau menunda penerapan apa yang telah disepakati.

Hamas memberi penghormatan kepada rakyat kami yang agung di Jalur Gaza, di Yerusalem dan Tepi Barat, serta di dalam dan luar tanah air, yang telah menunjukkan sikap kehormatan, kepahlawanan, dan kehormatan yang tiada tara, dan menghadapi proyek pendudukan fasis yang menargetkan mereka dan hak-hak nasional mereka; pengorbanan dan sikap mulia tersebut telah menggagalkan rencana pendudukan Israel untuk penaklukan dan pengusiran.

"Kami menegaskan bahwa pengorbanan rakyat kami tidak akan sia-sia, dan kami akan tetap setia pada janji, dan tidak akan meninggalkan hak-hak nasional rakyat kami hingga kebebasan, kemerdekaan, dan penentuan nasib sendiri tercapai," tulis rilis tersebut.

Anggota Biro Politik Gerakan Hamas, Ezzat al-Rashq, mengatakan, kesepakatan ini datang dari tanggung jawab sejarah kami di hadapan rakyat kami yang agung, dan komitmen terhadap hak-hak kami yang sah, serta sebagai puncak pencapaian perlawanan kami pada tanggal 7 Oktober.

Dikatakannya, gencatan senjata adalah buah dari pengorbanan besar dan kesabaran legendaris rakyat kami serta kekuatan dan ketahanan perlawanan.

"Dalam setiap tahap negosiasi, mata dan hati kami bersama rakyat kami di Gaza; darah suci dan pengorbanan besar itu memiliki janji pengorbanan dan kesetiaan. Apa yang gagal dicapai oleh penjajah melalui pembantaian dan kelaparan selama dua tahun penuh tidak berhasil dicapai melalui negosiasi," kata Ezzat al-Rashq, sebagaimana disiarkan akun Telegram Risalah Amar.

Adapun tahapan-tahapan perjanjian gencatan senjata itu sebagai berikut:

 Kamis 9 Oktober 2025

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved