Israel Masih Serang Gaza, Padahal Hamas Sudah Sambut Positif Proposal Perdamaian 20 Poin Trump

Pasukan Israel masih saja melancarkan serangan bombastis ke wilayah Gaza menggunakan pesawat tempur dan tank semalaman hingga Minggu pagi

Editor: Dedy Herdiana
Tribunjabar.id/Nappisah
ILUSTRASI BELA PALESTINA - Ribuan warga ikuti Aksi Bela Palestina di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Minggu (20/4/2025). Kini Israel masih tetap melakukan serangan ke wilayah Gaza. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Pasukan Israel masih saja melancarkan serangan bombastis ke wilayah Gaza menggunakan pesawat tempur dan tank semalaman hingga Minggu pagi (5/10/2025) waktu setempat.

Padahal, Presiden AS Donald Trump mendesak pemerintah Israel untuk menghentikan serangan udara di Jalur Gaza, melalui tawaran proposal perdamaian 20 poin Trump.

Di sisi lain, Hamas sudah menyambut positif munculnya proposal perdamaian 20 poin Trump.

Tapi Israel, tetap melalukan serangan militernya baik di udara maupun di darat ke wilayah Gaza.

Serangan ini menghancurkan beberapa bangunan perumahan di kawasan Sabra dan Sheikh Radwan di Kota Gaza, serta menewaskan setidaknya empat warga Palestina dan melukai sejumlah lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan tersebut terjadi di tengah optimisme global atas proposal perdamaian 20 poin Trump yang disambut positif oleh Hamas pada Jumat lalu.

Baca juga: Presiden Prabowo Akan Kirim 20 Ribu Tentara ke Gaza untuk Jaga Perdamaian Jika Israel Akui Palestina

Mengutip India Today, proposal itu mencakup penghentian perang, penarikan pasukan Israel dari Gaza, serta pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina

Trump menyatakan melalui Truth Social pada Sabtu, Israel telah setuju pada "garis penarikan awal" di dalam Gaza, dan gencatan senjata akan "langsung efektif" begitu Hamas mengonfirmasi.

Namun, serangan Israel yang berlanjut menimbulkan kekecewaan di kalangan warga Gaza, dengan seorang penduduk yang mengungsi, Rami Mohammad-Ali, bertanya, "Di mana Trump di tengah semua ini? Ledakan tidak berhenti, drone menjatuhkan bom di mana-mana, seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Di mana gencatan senjata yang dijanjikan Trump?"

Menurut laporan, Israel menganggap Kota Gaza sebagai salah satu benteng terakhir Hamas, dan memperingatkan penduduk agar tidak kembali karena zona tersebut dianggap "berbahaya untuk pertempuran".

Kekurangan akut makanan dan bahan bakar juga melanda Kota Gaza setelah Israel memblokir rute pasokan dari selatan ke utara. 

Secara keseluruhan, kampanye militer Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 – yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menyandera 251 orang – telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Gaza, kebanyakan warga sipil, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Respons Hamas dan Tekanan Domestik di Israel

Hamas menyatakan kesediaan untuk menerima elemen kunci proposal Trump, seperti pembebasan sandera Israel (hidup dan meninggal) dalam 72 jam setelah kesepakatan publik, serta penarikan Israel.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved