Mengenal Kang Den, Pecinta Reptil di Pangandaran yang Dedikasikan Hidup untuk Edukasi Masyarakat

Kang Den dirikan Zerond Eduk Park di Pangandaran untuk mengedukasi masyarakat tentang dunia reptil

Penulis: Padna | Editor: Machmud Mubarok
TribunJabar.id/Padna
PECINTA REPTIL - Sosok Kang Den (kanan) berkeliling memperkenalkan berbagai jenis reptil ke tempat wisata di Pangandaran, Minggu (2/11/2025). Sejak 2018 Kang Den mengedukasi pelajar dan wisatawan tentang dunia reptil. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Di tengah banyaknya masyarakat yang masih takut atau bahkan memusuhi reptil, sosok Deden Taufik Hidayat atau yang akrab disapa Kang Den (44) hadir membawa misi berbeda. 

Melalui Zerond Eduk Park yang ia dirikan di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, pria ramah ini tak lelah memperkenalkan dunia reptil kepada masyarakat terutama anak-anak dan wisatawan.

Sejak tahun 2018, Kang Den mulai aktif berkeliling memperkenalkan berbagai jenis reptil ke sekolah-sekolah dan tempat wisata. 

Kecintaannya terhadap reptil bermula dari hobi pribadi memelihara hewan bersisik itu. Namun, semakin lama Ia menyadari bahwa banyak reptil yang justru menjadi korban karena konflik dengan manusia.

"Awalnya saya hanya hobi memelihara reptil, tapi lama-lama saya lihat banyak reptil mati karena dianggap berbahaya. Padahal tidak semuanya begitu," ujar Kang Den kepada Tribun Jabar di TWA Pangandaran, Minggu (2/11/2025) siang.

Dari situ, Ia bersama beberapa rekannya berinisiatif melakukan edukasi kepada masyarakat. Tujuannya, hanya untuk menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap reptil, bukan merasa takut.

"Makanya kita kenalkan reptil ke masyarakat, terutama anak-anak, supaya mereka tahu bahwa reptil ini juga makhluk hidup yang punya peran penting di alam," katanya.

Baca juga: Komunitas Reptil Singaparna Kenalkan Beragam Hewan di Area Car Free Day Tasikmalaya

Reptil yang dikenalkan Kang Den sebagian besar adalah spesies asli Indonesia dan hasil ternakan di Zerond Eduk Park. 

Namun, ada beberapa lainnya merupakan reptil hasil rescue yaitu hewan yang diselamatkan dari pemukiman warga.

"Kalau ada ular masuk rumah, masyarakat bisa telepon kami. Kami datang untuk mengevakuasi dan menyelamatkan ular itu," ucap Kang Den.

Tentu, beragam jenis reptil bisa ditemui di tempatnya mulai dari iguana, panana, gecko, kura-kura hermanni, kura-kura sulcata, ular pucuk, ular kobra, ular boyga denro vila, ular piton, hingga sugar glider.

Setiap akhir pekan, Ia bersama rekan lain berkunjung ke tempat wisata untuk memperlihatkan reptil kepada wisatawan yang ingin mengenal langsung. 

Kang Den dengan sabar menjelaskan karakteristik setiap jenis reptil, termasuk cara aman berinteraksi dengan ular.

Menurut Kang Den, masih banyak masyarakat yang salah paham soal reptil, terutama ular. Padahal, tidak semua ular berbahaya, dan beberapa justru bermanfaat bagi manusia.

"Ular koros, misalnya, itu membantu petani dengan memangsa hama tikus. Jadi sebenarnya mereka punya peran penting dalam ekosistem," ujarnya.

Melalui edukasi, Kang Den berharap masyarakat bisa lebih bijak dalam menyikapi keberadaan reptil di sekitar mereka. Bukan dengan membunuh, melainkan memahami perilaku dan manfaatnya.

"Kalau kita mengenal mereka, kita tidak akan takut. Dari situ lahir rasa sayang dan tanggung jawab untuk menjaga," ucapnya. *

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved