Penyu Hijau Ditemukan Nelayan Pangandaran Dalam Kondisi Memprihatinkan, Tempurung Penuh Parasit

penyu hijau ditemukan dalam kondisi memprihatinkan oleh nelayan di kawasan Pantai Timur, Kabupaten Pangandaran, tempurung penuh parasit

Penulis: Padna | Editor: Machmud Mubarok
istimewa dari Hediat
MEMPRIHATINKAN - Seekor penyu hijau (Chelonia mydas) ditemukan dalam kondisi memprihatinkan oleh nelayan di kawasan Pantai Timur, Kabupaten Pangandaran, pada Kamis (13/10/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.  Ketika ditemukan, penyu tersebut tampak berenang lamban dan tubuhnya dipenuhi parasit serta kerang laut. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Seekor penyu hijau (Chelonia mydas) ditemukan dalam kondisi memprihatinkan oleh nelayan di kawasan Pantai Timur, Kabupaten Pangandaran, pada Kamis (13/10/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. 

Ketika ditemukan, penyu tersebut tampak berenang lamban dan tubuhnya dipenuhi parasit serta kerang laut.

Penyu seberat 5 kilogram dengan panjang sekitar 45 sentimeter itu dievakuasi nelayan karena menunjukkan tanda-tanda sakit dan kelelahan. 

Aktivis lingkungan dari Komunitas Pegiat Laut Pangandaran, Hediat Kelsaba, menyebut, penyu tersebut ditemukan masih dalam kondisi hidup. Tapi, dengan keadaan yang cukup mengkhawatirkan.

"Saat ditemukan, kondisi tubuh dan tempurungnya sangat kotor, dipenuhi parasit dan kerang laut yang menempel. Saat ini sudah kami bawa untuk dirawat dan dibersihkan," ujar Hediat melalui WhatsApp, Kamis (16/10/2025) sore.

Kini, tim sedang melakukan pembersihan menyeluruh terhadap tubuh penyu, termasuk kemungkinan infeksi virus yang membuat kondisinya melemah. 

Baca juga: 88 Telur Penyu Hijau yang Berceceran di Bibir Pantai Pangandaran Dievakuasi, Dibawa ke Penangkaran

Baca juga: Tragis, Spesies Penyu di Pangandaran Menyusut Tinggal Dua Jenis Ini

Menurut Hediat, ada berbagai faktor yang bisa menjadi penyebab penyu itu jatuh sakit. Satu di antaranya, perubahan iklim laut yang ekstrem.

"Cuaca belakangan ini tidak menentu. Panas tinggi disusul hujan deras yang tidak teratur setiap harinya, bisa berdampak pada kondisi kesehatan satwa laut," katanya.

Ia menyebut, bahwa Pantai Timur Pangandaran bukanlah habitat alami penyu hijau. Biasanya, penyu jenis ini berada di kawasan Pantai Batuhiu dan Legokjawa Madasari. 

Keberadaan penyu ini di lokasi yang tidak semestinya, karena hal ini menjadi tanda adanya gangguan pada ekosistem laut. "Kalau penyu sampai ke sini, artinya ada yang tidak beres di habitat aslinya," ucap Hediat.

Untuk itu Hediat mengimbau masyarakat dan nelayan agar segera melaporkan jika menemukan penyu terdampar kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) atau komunitas lingkungan terdekat.

"Agar bisa segera ditangani secara tepat dan tidak diperjualbelikan. Kondisi penyu ini menjadi indikator bahwa kondisi laut kita sedang tidak baik-baik saja, baik karena pencemaran maupun perubahan iklim yang semakin tidak menentu," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved