Korban Banjir di Pangandaran Masih Ada yang Belum Terdata

Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sejak Senin (13/10/2025) dini hari menyebabkan ratusan kk

Editor: ferri amiril
Istimewa/Dok. Tagana Pangandaran
BANJIR DI PANGANDARAN - Kondisi banjir di wilayah Desa Kertamukti Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran pada Senin 13 Oktober 2025 pagi 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna


TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sejak Senin (13/10/2025) dini hari menyebabkan ratusan kepala keluarga (KK) terdampak. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran mencatat hingga Selasa (14/10) siang, setidaknya 350 KK terdampak banjir di tiga Kecamatan yakni Kecamatan Cimerak, Cijulang, dan Parigi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pangandaran, Supiatno, menyebut, bahwa jumlah yang terdampak banjir tersebut masih bersifat sementara.

Hal ini karena mengingat keterbatasan personel di lapangan untuk melakukan asesmen secara menyeluruh.

"Untuk sementara jumlah warga terdampak baik di Kecamatan Cimerak, Cijulang, dan Parigi belum bisa kami data seluruhnya." 

"Hingga kemarin siang, baru 350 KK yang terdata berdasarkan asesmen awal yang bisa dijangkau personel kami," ujar Supiatno kepada Tribun di kantornya, Selasa (14/10/2025) pagi.

Meski demikian, pihaknya pun menerima laporan dari sejumlah pemerintah desa yang menyatakan masih ada warga di beberapa RT dan dusun yang belum terdata. 

Seperti di wilayah Ciparanti, Babakan, dan Cijoho Parigi."Kami juga mendapat laporan dari desa bahwa masih ada warga terdampak yang belum terdata baik oleh pemerintah desa maupun tim FKDM," katanya.

Dalam penanganan darurat, Ia mengklaim sudah melakukan sejumlah langkah, seperti asesmen di lokasi terdampak, memberikan edukasi mitigasi bencana ke masyarakat, serta menyalurkan bantuan logistik awal berupa selimut, terpal, dan kebutuhan dasar lainnya. 

Namun demikian, bantuan logistik yang disalurkan masih terbatas. "Kami masih menunggu data otentik dari masing-masing desa terdampak untuk memastikan distribusi bantuan tepat sasaran," ucap Supiatno.

Supiatno mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada mengingat potensi banjir susulan masih mungkin terjadi. Masyarakat diminta segera melapor ke pihak berwenang jika terjadi kondisi darurat.

"Kami ingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan segera melaporkan jika terjadi banjir susulan," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved