Upaya Pegadaian Meng-Emaskan Indonesia, Ini Cerita BSI Sahate Pangandaran Ubah Sampah Jadi Emas
Bank Sampah Sahate yang diresmikan Direktur PT Pegadaian bersama Gubernur Jabar, bisa menjadi jalan bagi masyarakat untuk memiliki tabungan emas.
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN – Siapa yang bisa menyangka bahwa tumpukan sampah rumah tangga bisa berubah menjadi emas?
Bank Sampah Sahate yang diresmikan langsung oleh Direktur PT Pegadaian bersama Gubernur Jawa Barat saat itu, Ridwan Kamil pada 2019 bisa menjadi jalan bagi masyarakat untuk memiliki tabungan emas.
Dari awal, program tersebut memang menjadi bagian dari Environmental, Social, and Governance (ESG) dari PT Pegadaian.
Program yang digagas oleh PT Pegadaian ini juga menjadi salah satu upaya untuk meng-Emaskan Indonesia.

Di mana Pegadaian kini menjadi bank emas pertama di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto pada Rabu 26 Februari 2025.
Sejak tahun 2019, Bank Sampah Sahate hadir di Kabupaten Pangandaran, mengajarkan masyarakat bahwa sampah yang dipilah dari rumah bukan hanya bertujuan untuk menjaga lingkungan tetap bersih, tapi juga bisa menjadi tabungan investasi jangka panjang.
Bangunan dan kendaraan operasional pun merupakan fasilitas bantuan dari PT Pegadaian sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan.
Rian Hidayat, Direktur Bank Sampah Induk (BSI) Sahate Kabupaten Pangandaran, menceritakan bahwa perjalanan Sahate dimulai dari skala kecil.
“Tahun 2019 kita masih Bank Sampah Unit. Alhamdulillah di 2021 sudah bertransformasi menjadi Bank Sampah Induk Kabupaten Pangandaran,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).
Kini, tercatat ada 41 bank sampah unit yang tersebar di berbagai desa di Pangandaran dan sudah lebih dari seribu orang menjadi anggota aktif, rajin menyetorkan sampah terpilah dari rumah masing-masing.
Konsep unik yang ditawarkan Bank Sampah Sahate adalah menukar sampah dengan tabungan emas.

Warga bisa membawa sampah terpilah seperti plastik, kertas, atau jenis lain yang bisa diolah, lalu disetorkan ke bank sampah.
“Masyarakat bisa pilih, mau ditabung biasa atau dikonversi jadi tabungan emas di Pegadaian. Kalau ingin investasi jangka panjang, tinggal buka rekening tabungan emas. Tapi kalau belum siap, cukup tabungan sampah biasa,” jelas Rian.
Edukasi soal investasi emas dari sampah ini terus digencarkan, pesannya sederhana yakni berinvestasi bisa dimulai dari sampah rumah tangga.
Truk Over Kapasitas Sulit Ditindak di Pangandaran, Dishub Tak Punya Penyidik PNS |
![]() |
---|
Baru Saja Gempa Terkini M3,7 di Jawa Barat Mengguncang Pangandaran, BMKG: Pusat di Laut |
![]() |
---|
Antisipasi Keracunan, Pelayan Kesehatan di Pangandaran Akan Intensif Awasi Makanan di SPPG |
![]() |
---|
Pasangan Suami Istri Muda di Pangandaran Dirikan Dapur MBG, Libatkan Warga Lokal |
![]() |
---|
Penampakan Tambak Garam di Pinggir Pantai Madasari Pangandaran, Menarik Perhatian Wisatawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.