Reaktivasi Jalur Kereta Api ke Pangandaran Habiskan Rp 8 Triliun, 2029 Tahun Baru Beres

Pemprov Jabar bersama PT KAI tengah menyiapkan proyek infrastruktur transportasi kereta api yang menghubungkan Jakarta hingga ke Pangandaran

Editor: Machmud Mubarok
Tribunpriangan.com/Padna
JALUR KERETA API - Terowongan Hendrik sepanjang 106 meter berada di jalur Kereta Api Banjar-Cijulang. Jalur ini rencananya akan diaktifkan kembali mulai tahun 2026 menggunaan APBD Jawa Barat. 

Usulan tersebut muncul seiring keinginan Bupati Pangandaran dan Bupati Cilacap untuk membuka akses transportasi yang lebih luas antarwilayah.

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pangandaran, Asep Suhendar, mengatakan, sebelumnya KA Pangandaran sempat direncanakan untuk mencapai Stasiun Sidareja, Kabupaten Cilacap. 

Tapi, rencana itu membutuhkan tambahan rangkaian kereta serta lokomotif yang harus didatangkan dari Sumatera Selatan.

"Bupati Cilacap menginginkan agar KA Pangandaran tidak hanya sampai Sidareja, tapi bisa langsung ke Cilacap. Sementara Bupati Pangandaran juga berharap rutenya diperpanjang dari Kota Banjar hingga ke Cilacap," ujar Asep dihubungi melalui WhatsApp, Rabu (5/11/2025) siang.

Menurutnya, terdapat dua opsi yang saat ini sedang dibahas bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA). Keduanya adalah:

  • Opsi pertama, menghidupkan kembali rute KA Pangandaran seperti sebelumnya, tapi dengan penyesuaian waktu perjalanan.
  • Opsi kedua, rute KA Pangandaran bisa dimulai dari Padalarang menuju Cilacap sehingga terhubung dengan layanan kereta lain yang sudah ada.

Dua opsi ini akan disampaikan ke DJKA untuk kemudian diteruskan ke PT KAI. Tapi, semuanya tergantung dari potensi jumlah penumpang, terutama dari Jakarta. 

"Kalau menggunakan kereta jenis Whoosh tentu biayanya lebih mahal," katanya.

Asep menegaskan, lokomotif untuk KA Pangandaran sebenarnya sudah tersedia sejak Oktober 2025. Tapi, proses perizinan operasional masih dalam tahap pengurusan. 

"Bila semua berjalan lancar, perjalanan KA Pangandaran dengan rute baru tersebut ditargetkan bisa mulai beroperasi pada awal tahun mendatang," ucap Asep.

Asep menyebut, proyek reaktivasi jalur KA Pangandaran masih menunggu kajian lebih lanjut dari pihak terkait.

Asep Suhendar, mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi resmi terkait kelanjutan proyek reaktivasi tersebut.

"Itu mah belum ada kabarnya, karena anggarannya juga besar. Harus dikaji dahulu, secara bisnis seperti apa dari PT KAI," ujar Asep dihubungi wartawan melalui WhatsApp, Rabu (5/11/2025) siang.

Menurut Asep, pembangunan rel kereta api pada masa kini memiliki tantangan yang berbeda dibanding masa kolonial. 

Pada zaman Belanda, jalur kereta dibangun untuk mengangkut hasil bumi seperti kopra dan kelapa, saat ini orientasinya lebih pada angkutan penumpang dan pariwisata.

"Sekarang orientasinya untuk mengangkut penumpang, termasuk wisatawan. Jadi benefit-nya harus dihitung dulu, apakah sesuai atau tidak," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved