Terdampak Longsor, Akses Jalan Tasik Menuju Parentas Garut Tak Bisa Dilewati Mobil

Penulis: Jaenal Abidin
Editor: ferri amiril
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AMBROL - Kondisi jalan yang ambrol tepatnya di kampung Ciharasas RT 05/03 Desa Cidugaleun, Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya belum diperbaiki dan tak bisa dilewati roda empat. Akses ini menuju perbatasan Parentas Kabupaten Garut.

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 


TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Akses jalan perbatasan Kabupaten Tasikmalaya menuju Parentas Garut belum bisa dilalui roda empat, dan hanya dilewati kendaraan bermotor.

Akses tersebut sebelumnya tertimbun longsor terjadi pada Senin (3/8/2025) malam dan sampai saat ini belum mendapat penanganan khusus.

"Untuk longsor ada 4 titik tapi tiga titik sudah selesai dibantu BPBD dan warga, tapi ada satu jalur ambrol tepatnya di kampung Ciharasas RT 05/03 yang belum diperbaiki dan fatal tak bisa dilewati oleh warga Desa parentas Garut dan Cidugaleun Kabupaten Tasikmalaya," ungkap Kepala Desa Cidugaleun Firmansyah ketika dikonfirmasi wartawan TribunPriangan.com, Selasa (5/8/2025).

Ia juga meminta kepada warga harus hati-hati, karena sementara akses jalan tak bisa dilewati roda empat dan berharap Pemkab Tasikmalaya bisa segera diperbaiki.

"Status jalan milik provinsi dan akses ini perbatasan dengan wilayah Garut," jelasnya.

Akibatnya aktivitas warga dari dua wilayah ini tak bisa melintas menggunakan roda empat dan harus memutar jarak tempuh tiga jam menuju Singaparna.

"Kalau tidak longsor, jarak tempuh warga sekitar 1 jam ke Singaparna. Tapi karena akses ini tidak bisa dilewati roda empat harus memutar arah Garut, karena akses ini satu-satunya menuju pusat kota Tasik," katanya.

Sementara itu, Camat Cigalontang Dedi Heriyawan menuturkan, ada empat Desa terdampak bencana longsor yang semuanya menutup akses jalan.

"Kami dari kecamatan sudah koordinasi dengan unsur terkait, agar titik terdampak longsor segera diperbaiki. Karena, daerah Cigalontang rawan longsor dengan kondisi pemukiman terasering," ungkap Dedi. (*)