"Kemudian juga kami sudah menyiapkan santunan untuk keluarganya,” ucapnya.
Tak hanya itu, Dedi juga meminta pengelola tambang agar segera turun tangan membantu para korban.
“Saya meminta pada pengelola tambang untuk segera melakukan langkah-langkah penanganan sosial terhadap mereka yang jadi korban."
"Kan nambang di sini untungnya sudah banyak. Kan harus ada sikap untuk memberikan bantuan dan tanggung jawab terhadap korban,” jelas dia.
Tiga Korban Kembali Ditemukan
Pada hari yang sama, Tim SAR gabungan kembali menemukan tiga korban longsor dalam kondisi meninggal dunia.
Ketiganya ditemukan di titik yang sama dengan penemuan sebelumnya pada pukul 16.30 WIB.
Ketiga korban adalah Sakira (44) warga Blok Karang Baru, Sanadi (47) warga Blok Karang Anyar, dan Sunadi (30) warga Blok II Wanggung Wangi, seluruhnya berasal dari wilayah Kecamatan Gempol dan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
“Alhamdulillah proses pencarian hari ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tiga orang korban dalam keadaan meninggal dunia."
"Semua korban kami bawa ke RS Arjawinangun,” ujar Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron.
Menurut Yusron, hingga kini masih ada delapan korban yang diperkirakan tertimbun material longsor.
Hingga Sabtu 31 Mei 2025, bencana ini telah merenggut 17 jiwa.
“Yang lebih utama adalah keselamatan kerja dari para operator dan pelaksana di lapangan,” ucapnya, seraya menegaskan bahwa proses pencarian dihentikan sementara menjelang malam demi keselamatan petugas.
Pencarian sempat tertunda pula akibat hujan rintik-rintik yang berisiko menimbulkan longsor susulan.
Namun pencarian kembali dilanjutkan seusai kondisi membaik.