Bukan hanya Ia dan keluarga, kalau sakit, tetangga lain juga banyak yang datang ke almarhum dr. Suntoro untuk berobat.
"Banyak yang berobat ke almarhum, cepat sembuh. Terus, pelayanannya juga baik, orangnya ramah. Kalau konsultasi, orangnya enak dibawa ngobrol," ujar Enong kepada Tribunjabar.id di depan rumahnya di Padaherang, Senin (13/3/2023) siang.
Sementara satu warga lainnya, Diana Mardiana (28) mengatakan, dr. Suntoro itu buka praktek di kliniknya sudah cukup lama.
"Waktu almarhum kakek juga, kalau sakit berobatnya sering kesitu. Mungkin karena obatnya cocok," katanya.
Dahulu waktu sekolah, Ia juga sempat berobat ke dr. Suntoro karena mempunyai penyakit Epilepsi yang dideritanya.
"Saya, dulu punya penyakit Epilepsi. Tapi, berobat kesitu alhamdulilah sembuh sampai sekarang. Sebelumnya, kan saya harus berobat ke Tasikmalaya."
"Pokoknya, banyak yang cocok kalau berobat ke dokter Suntoro," ucap Diana.
Diberitakan sebelumnya, mobil ambulans yang dikemudikan dr. Laurensius Suntoro mengalami tabrakan maut di jalan raya nasional Pangandaran.
Tepatnya, di wilayah Dusun Cihideng, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Senin (13/3/2023) sekitar pukul 06:00 WIB.
Mobil ambulance bernopol Z 9905 TA yang dikemudikan dr. Laurensius Suntoro (59) bertabrakan dengan truk bernopol D 9276 AF bermuatan sepeda motor yang dikemudikan Aldi Ramadan (21) asal Bandung Barat.
Akibatnya, Sopir ambulans bernama dr. Laurensius Suntoro (59) langsung meninggal dunia di lokasi TKP. *