MPLS 2025

Cuma Punya 7 Murid Baru, Guru dan Murid SDN 3 Cipaku Ciamis Tetap Berprestasi di Tengah Minim Sarana

hanya menerima 7 murid baru pada tahun ajaran 2025/2026 dan sarana yang minim bahkan tidak layak, SDN 3 Cipaku tetap mampu berprestasi

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
MURID BARU - Potret beberapa murid baru di SDN 3 Cipaku yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar di tahun ajaran baru 2025/2026. Mereka tetap semangat di tengah keterbatasan yang ada.  

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS – Di tengah keterbatasan sarana, prasarana, dan jumlah peserta didik yang minim, SD Negeri 3 Cipaku atau SDN 3 Cipaku, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, tetap berdiri tegak sebagai lembaga pendidikan dasar yang berkomitmen melayani masyarakat sekitar.

Dengan hanya memiliki 41 murid dari kelas 1 sampai 6 dan hanya menerima 7 murid baru pada tahun ajaran 2025/2026, SDN 3 Cipaku tetap menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara aktif dan bersemangat.

Para guru menjalankan proses pendidikan tanpa mengeluh, meskipun kondisi fisik sekolah jauh dari kata layak.

Beberapa ruang kelas mengalami kerusakan pada atap, bahkan salah satunya terpaksa dikosongkan karena dikhawatirkan roboh.

Sebagian kelas juga tidak memiliki daun pintu, dibiarkan terbuka karena keterbatasan fasilitas.

Namun semangat para murid tidak surut, mereka tetap antusias mengikuti pelajaran di dalam kelas, termasuk saat pelajaran olahraga yang dilakukan di halaman sekolah meskipun fasilitas olahraga sangat terbatas.

“Kami tetap menjalankan MPLS selama lima hari seperti sekolah-sekolah lainnya. Walau murid baru hanya 7 orang, ini sudah menjadi kebiasaan dari tahun ke tahun,” ungkap Kepala SDN 3 Cipaku, Dewi Rahayu, Jumat (18/7/2025).

Baca juga: Hari Pertama MPLS di SDN 7 Ciamis, Orang Tua Murid Sampai Ada yang Harus Izin dari Kantor

Baca juga: Cerita Orang Tua Murid di Kota Tasikmalaya Harus Siapkan Perlengkapan Sekolah Anak Sejak Pagi Buta

Ia menyebutkan, minimnya jumlah murid disebabkan oleh kondisi demografis masyarakat sekitar yang didominasi oleh penduduk lansia. 

Banyak warga usia produktif memilih merantau ke kota, dan anak-anak mereka bersekolah di tempat tinggalnya masing-masing.

Meski begitu, Dewi menegaskan bahwa keberadaan sekolah dasar seperti SDN 3 Cipaku tetap sangat dibutuhkan sebagai akses utama pendidikan formal di lingkungan tersebut. 

Jumlah murid yang sedikit justru menjadi peluang untuk memberikan perhatian lebih intensif pada setiap anak.

“Kami tidak menjadikan keterbatasan ini sebagai penghalang. Justru ini kesempatan untuk lebih fokus membina anak-anak. Terbukti murid kami berhasil meraih juara 2 lomba MTQ tingkat kecamatan,” ujar Dewi bangga.

Dukungan orang tua murid juga disebut menjadi modal besar dalam menjaga semangat belajar. 

Apalagi lingkungan sekitar sekolah berdekatan dengan beberapa pesantren, yang turut berkontribusi dalam pembentukan karakter siswa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved