Ramadan 2025

Naskah Kultum 18 Ramadhan 1446 H Bertema Menjaga Kerukunan Tetangga

Berikut ini terdapat Naskah Kultum 18 Ramadhan 1446 H/ 18 Maret 2025: Jaga Hubungan Baik dengan Tetangga

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kolase TribunPriagan.com
NASKAH KULTUM RAMADHAN - Naskah Kultum 18 Ramadhan 1446 H/ 18 Maret 2025: Tetap Produktif Saat Bulan Ramadan. Ilustrasi Sholat Tarawih bulan Ramadhan.(Dok: Pinteres/Dwi) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Kuliah tujuh menit atau kultum kerap identik dengan Ramadan.

Kultum biasa diberikan oleh ustadz, pendakwah, atau tokoh masyarakat pada waktu setelah subuh atau sesaat sebelum salat tarawih berjamaah selama Ramadan.

Pada momen ini, kultum menjadi satu di antara ciri khas bulan puasa yang bisa kita temui.

Selama bulan Ramadhan kita akan sering bertemu dengan sesi kultum di berbagai ranah, di masjid, mushola, suro, bahkan disiarkan sebagai tayangan TV, Youtube, dan lain-lain.

Untuk menghidupkan malam awal Ramadhan dengan semangat beribadah, beriktu ini TribuPriangan.com telah menyediakan salah satu judul khutbah tarawih yang berkaitan dengan tema sejarah tersebut, dengan judul: Jaga Hubungan Baik dengan Tetangga, yang dikutip dari NU Online.

Baca juga: Malam Nuzulul Quran Jatuh pada Malam 17 Ramadhan 1446 H, Begini Penjelasan Sejarah Singkatnya

Jaga Hubungan Baik dengan Tetangga

Jamaah yang diramati Allah,..

Dalam ajaran Islam, menjaga hubungan baik dengan tetangga bukan hanya dianjurkan, tetapi juga menjadi salah satu indikator keimanan seseorang.

Sebab, tetangga adalah orang-orang yang paling dekat dengan kita, bukan hanya dalam arti geografis tetapi juga dalam kehidupan sosial sehari-hari. 

Intensitas interaksi dengan mereka sering kali lebih tinggi dibandingkan dengan saudara jauh atau bahkan rekan kerja.  

Kita bisa bertemu dan berkomunikasi dengan tetangga hampir setiap hari, baik dalam urusan kecil seperti berbagi makanan, meminta tolong, maupun dalam kegiatan sosial yang lebih besar seperti gotong royong dan acara keagamaan. 

Oleh karena itu, menjaga hubungan baik dengan tetangga bukan sekadar kesopanan, tetapi juga sebuah kebutuhan sosial yang memperkuat keharmonisan lingkungan.

Nabi Muhammad bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahihul Bukhari, juz 8, halaman 11 

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ جَائِزَتَهُ 

Artinya, "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia memuliakan tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia memuliakan tamunya dengan jamuannya."

Baca juga: 20 Tema Kultum Ramadhan 2025 Bertemakan Turunnya Al-Quran di Bulan Ramadhan

Permasalahan antar tetangga bukanlah hal yang jarang terjadi di sekitar kita. Banyak faktor yang dapat memicu konflik, mulai dari hal sepele hingga persoalan yang lebih kompleks. Ada sebagian orang yang gemar membicarakan keburukan atau kekurangan tetangganya, baik secara terang-terangan maupun di belakang mereka.   

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved