Soal Minyakita Bakal Ditarik dari Peredaran, Pedagang Pancasila Ini Bilang Ada Juga Sulit

Dadang menjelaskan, kalau pasokan Minyakita memang sudah sejak lama tidak ada pengiriman ke Pasar Pancasila dan harus ke grosir besar.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
MINYAKITA SULIT DICARI - Dadang saat memperlihatkan stok minyak merek lain yang ada di Pasar Pancasila, saat ini pasokan minyak subsidi sudah susah dan harus beli dari grosir besar, Rabu (12/3/2025). 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Ramai soal Minyakita akan ditarik dari pasaran, sejumlah pedagang di Pasar Pancasila, Kecamatan Tawang mulai kesulitan mendapatkan suplai minyak tersebut, dan harus beli dari grosir.

Hal ini diungkapkan sejumlah pedagang, adapun stok minyak goreng yang ada dari distributor hanya merek lain, Kunci Mas, Sanco, Bimoli. Sedangkan Minyakita sudah mulai sulit didapatkan.

"Sekarang mah Minyakita susah, cuma adanya di grosir gede, kalau dari distributor yang jualan kesini ga ada, hanya merek lain, Kunci Mas, Sanco, Bimoli," ungkap Dadang pedagang di Pasar Pancasila saat ditemui wartawan TribunPriangan.com, Rabu (12/2/2025).

Dadang menjelaskan, kalau pasokan Minyakita memang sudah sejak lama tidak ada pengiriman ke Pasar Pancasila dan harus ke grosir besar.

"Kalau ada di grosir juga harganya beda, dulu Rp 14 ribu, sekarang Rp 16 sampai Rp 17 ribu, pembeli malah dibohongi dengan harga segitu," kata Dadang.

Baca juga: Minyakita 1 Liter Cuma Isi 700 ml, Bareskrim Polri Turun Tangan, Ada 3 Produsen yang Menyunat

Bahkan Dadang menuturkan kalau dulu dari Indomarco langsung di suplai ke pasar oleh UPTD dikasih 6 karton dan arus sesuai bandrol harganya.

"Sekarang harus beli dari grosir, bahkan sekarang katanya dioplos, tapi bandrolnya tidak sesuai," ungkapnya.

Sebelumnya Dadang mendapatkan pasokan Minyakita dengan harga sesuai bandrol. Namun, saat ini hanya menjual minyak merek lain.

"Memang dari dulu susah, minyak kita ada di grosir dan beli harus dicampur sama jenis lain," keluhnya.

Terkait soal adanya rencana penarikan minyakkita oleh pemerintah, Dadang pun setuju karena minyak lain susah untuk dijual.

"Saya setuju sekali, karena minyak yang saya jual susah, karena orang lain ke minyakita, tapi tak sesuai bandrol, padahal itu bantu warga kecil," kata Dadang.

Sebelumnya sempat ramai isu Minyakita dioplos hingga akan ditarik dipasaran. Namun, untuk di wilayah Tasikmalaya Kota ternyata memang sudah jarang didapat.

Adapun keberadaannya tidak sesuai dengan harga yang sudah dibandrol di Lebel Minyakita yang harusnya dijual dengan harga Rp 15 ribu dan dijual diluar bandrol yang ditetapkan sampai dijual dengan harga Rp 17 ribu. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved