Ibu yang Hidupi Lima Anak di Tasikmalaya Terbantu dengan Adanya Sekolah Rakyat

Keberadaan Sekolah Rakyat terintegrasi 41 Kota Tasikmalaya cukup membantu bagi warga kurang mampu untuk menyekolahkan anaknya

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/jaenal abidin
SEKOLAH RAKYAT - Devi Dianti (42) kiri ketika mendengarkan penjelasan dari tenaga pendidik sekolah rakyat terintegerasi 41, yang berlokasi di Kampung Sambong Pari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Selasa (7/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal AbidinĀ 


TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Keberadaan Sekolah Rakyat terintegrasi 41 Kota Tasikmalaya cukup membantu bagi warga kurang mampu untuk menyekolahkan anaknya.

Salah satunya Devi Dianti (42) asal Kampung Leuwiliang, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Kawalu yang anaknya terpilih menjadi siswa sekolah rakyat terintegrasi 41 Kota Tasikmalaya yang diresmikan pada Selasa (7/10/2025).

Devi harus menghidupi lima orang anaknya seorang diri, karena sang suami sudah meninggal sejak tahun 2018 lalu.

Bahkan ia rela menitipkan kelima anaknya dengan diurus neneknya, sementara Devi harus banting tulang mengais rejeki untuk kelangsungan kehidupan keluarganya.

Wanita asal Kawalu ini bekerja di Kota Bandung sudah dua tahun dan rela jarang ketemu anaknya demi mencari rejeki seorang diri.

"Untuk anak saya yang masuk di sekolah rakyat usia 14 tahun harusnya dia kelas 3 SMP, tapi pas lulus SD tidak mau melanjutkan sekolah. Tapi tiba-tiba ada orang PKH menawarkan sekolah dan anaknya mau, makanya sangat senang," ungkap Devi kepada wartawan TribunPriangan.com.

Selain itu, Devi menuturkan kelima anaknya ini masih terbilang masih kecil dan rela bekerja di Bandung untuk mencari rejeki, setelah ditinggalkan suaminya meninggal dunia.

"Anak lima dan kebetulan suami saya sudah meninggal sejak 2018, dan saat itu saya sedang mengandung anak terakhir dengan usia kandungan tiga bulan," jelasnya.

Ia menuturkan, semua anaknya diurus oleh neneknya, sedangkan ia berkerja di bandung.

Selain senang anaknya sekolah lagi, ia bersyukur adanya sekolah rakyat dan bisa mengurangi beban biaya pendidikan anaknya.

"Tentu saya menyambut baik sekali adanya sekolah rakyat, dan bisa meringankan beban pembiayaan pendidikan," ungkap Devi.

Dari kelima anaknya ini, Devi menambahkan anak pertama sudah lulus SMA, yang kedua SMP, ketiga kelas satu SMP, keempat kelas lima SD dan anak terakhir kelas 1 SD.

Dirinya berharap anaknya ini bisa bergaul baik dengan pelajar lainnya di sekolah rakyat. Karena, setiap harinya menetap di asrama.

"Kalau saya lebih pengen dia mau ke sekolah biar bergaul dengan temannya, dan lebih baik kehidupannya. Karena, sangat membantu kami dengan kondisi perekonomian sedang sulit," kata Devi.

Senada dikatakan Kadinsos Kota Tasikmalaya Budi Rachman mengaku, sekolah rakyat ini dihuni 75 orang dengan didampingi tenaga pendidik yang sudah ditempatkan sesuai tugasnya.

"Ada tiga rombel di sekolah rakyat, satu rombel untuk SD dan dua rombel buat SMP. Dan semua pelajar tinggal di asrama dengan pengawasan tenaga pendidik sekolah rakyat," kata Budi.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved