Jawaban Bupati Jeje Soal Jembatan Sodongkopo yang Mangkrak di Pangandaran

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata sebut proyek pembangunan Jembatan Sodongkopo yang mangkrak itu dibiayai oleh Pemprov Jabar waktu kepimpinan Ridwan Kamil.

"Namun, ternyata ditengah jalan ada aspek teknis yang tidak terakomodir. Sehingga, anggaran itu tidak cukup," ujar Jeje kepada Tribun di Pendopo Bupati Pangandaran, Selasa (14/1/2025) sore. 

Dulu, akan dilanjutkan tahun 2024 namun karena mungkin pergantian pimpinan di Provinsi Jabar tentu dilanjutkan tahun 2025. "Karena, saya dapat kepastian tahun 2025 ini dilanjutkan," katanya. 

Untuk mendorong proyek pembangunan jembatan Sodongkopo, kemarin-kemarin Jeje pun terus berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Jabar. 

"Saya ke sana terus, ngobrol terus. Tadinya kalau tahun 2024 selesai, saya mau balaga (Sombong). Karena, zamanku sudah selesai," ucap Jeje.

Namun dia melihat hasil evaluasi dari Komite Keselamatan Jalan dan Jembatan (KKJT) itu disampaikan ketika mungkin APBD Provinsi Jabar sudah diketuk palu tahun 2024.

Sementara, baginya ketika pembangunan jembatan Sodongkopo itu sudah terbangun tentu akan luar biasa. 

"Perjuangan saya dulu bagaimana meyakinkan pak Ridwan Kamil agar dibangun. Kan bisa dibayangkan, bukan hanya motong akses jalan tapi mengekspor seluruh pantai di Batu Karas," ujarnya.

"Kalau jembatan Sodongkopo itu jadi, tentu sangat bagus sekali. Cuman waktu itu salah perhitungan, sehingga ada satu dari sisi teknis yang harus dibangun tapi tidak terealisasi."

Jadi ketika jembatan Sodongkopo ada, nantinya akan mengekspor seluruh pantai di Batu Karas yang cantik.

"Orang taunya kan hanya Legok Pari. Padahal ada spot-spot yang menarik dan cantik. Investasi juga akan datang ketika melihat wagon di pantai Batu Karas," kata Jeje. 

Kini kondisi jalan sudah bagus, hanya tinggal Jembatan Sodongkopo yang belum selesai dibangun Pemprov Jabar. 

"Dulu anggarannya Rp 75 Miliar, tahun 2025 sekarang ditambah sekitar Rp 40 Miliar. Kemarin itu katanya enggak cukup, makanya tahun ini ditambah Rp 40 Miliar. Jadi, totalnya Rp 115 Miliar," ucapnya.(*)