Harga Cabai Melonjak, UMKM Seblak Instan di Ciamis Terpaksa Naikkan Harga Produk

Menurut Satria, saat ini, harga cabai merah keriting kering mencapai Rp270 ribu per lima kilogram, naik dari sebelumnya Rp215 ribu.

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Ai Sani Nuraini
Harga Cabai Melonjak, UMKM Seblak Instan di Ciamis Terpaksa Naikkan Harga Produk 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Lonjakan harga cabai merah keriting di pasaran hingga 100 persen, berdampak signifikan pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Desa Budiasih, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis.

Salah satunya adalah usaha seblak instan milik Satria Maulana yang menggunakan cabai sebagai bahan utama bumbu.

Menurut Satria, saat ini, harga cabai merah keriting kering mencapai Rp270 ribu per lima kilogram, naik dari sebelumnya Rp215 ribu.

Kenaikan harga ini membuat pihaknya terpaksa harus menyesuaikan harga jual produk.

Cabai kering yang digiling di pasar kemudian diolah menjadi bumbu khas seblak instan. 

Baca juga: Sidak ke Pasar Singaparna, Dinas Temukan Fakta Harga Cabai Naik 100 Persen Jepang Nataru

Untuk menjaga kualitas rasa, pemilik usaha Seblak Instan Bangsat Seuhah memilih tidak mengurangi takaran cabai meski biaya produksi meningkat tajam.

"Kenaikan harga cabai cukup membuat kami kaget. Harga cabai kering yang sebelumnya Rp 215 ribu sekarang sudah tembus Rp 270 ribu. Agar tidak rugi, kami menaikkan harga jual seblak instan dari Rp16 ribu menjadi Rp17.500 per bungkus. Kami tetap menjaga kualitas produk agar pelanggan tidak kecewa," ungkap Satria, Jumat (27/12/2024).

Tak hanya cabai, harga kencur, bumbu utama seblak lainnya, juga mengalami kenaikan signifikan. 

Dari semula Rp 13-14 ribu per kilogram, kini mencapai Rp 35-37 ribu per kilogram.

Meski begitu, Satria memastikan takaran bumbu tetap dipertahankan untuk menjaga cita rasa khas seblak instan.

Seblak instan ini sebagian besar dijual secara online dan tetap mendapat respons positif dari pelanggan. 

Dalam sehari, usaha ini mampu menjual hingga seribu bungkus, dengan pengiriman ke berbagai daerah di Indonesia.

Satria berharap pemerintah dapat menstabilkan harga bahan pokok agar usaha kecil seperti miliknya dapat terus bertahan tanpa memberatkan masyarakat.

"Kami berharap harga bahan pokok, termasuk cabai dan kencur, bisa segera stabil. Hal ini penting agar kami tetap bisa memberikan harga yang terjangkau bagi konsumen tanpa mengurangi kualitas produk," pungkasnya.(*)

Baca juga: Harga Cabai Merah di Tasikmalaya Naik 100 Persen Jelang Nataru, Harga Jagung Diprediksi Melejit

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved