UMSK 2025
4 Daerah di Priangan Timur Tak Usulkan UMSK ke Pemprov Jabar, Pj Gubernur Tidak Tahu Alasannya
4 daerah di wilayah Priangan Timur tak mengusullkan besaran Upah Minimum Sektoral Kota/Kabupaten (UMSK) ke Pemprov Jabar, Pj Gubernur tidak tahu
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Sebanyak 4 daerah di wilayah Priangan Timur tak mengusullkan besaran Upah Minimum Sektoral Kota/Kabupaten (UMSK) ke tingkat Provinsi.
Pemerintah Provinsi Jabar hanya menetapkan Upah Minimum Sektoral Kota/Kabupaten (UMSK) untuk dua daerah saja, yakni Subang dan Depok.
Keempat daerah itu adalah Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran dan Kota Banjar.
Selain keempat daerah itu, menurut Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin, lima kabupaten/kota lainnya juga tidak mengusulkan UMSK, yaitu Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kota Cirebon, dan Kabupaten Kuningan.
13 Kabupaten/Kota lainnya mengajukan, tapi tidak terjadi kesepakatan, yaitu Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Bekasi, Purwakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Sumedang, Indramayu, Kabupaten Cirebon dan Majalengka.
Sedangkan lima lainnya yaitu Kabupaten Subang, Kota Depok, Kabupaten Cianjur, Garut dan Kota Tasikmalaya, mengajukan UMSK menggunakan acuan Permenaker 16/2024 tentang penetapan upah minimum 2025, khususnya Pasal 7 ayat 3 terkait risiko kerja.
"(Tapi) Hanya dua kabupaten/kota, yaitu Subang dan Kota Depok yang ditetapkan UMSK-nya. Itupun dari usulan UMSK tidak semua disepakati. Hanya dua kabupaten/kota," ujar Bey Machmudin, Rabu (18/12/2024).
Bey Machmudin mengaku tidak mengetahui apa alasan pemerintah kabupaten/kota yang tidak mengajukan UMSK 2025.
"Kami menerima rekomendasi. Itu yang kami dasarkan. Kenapa-kenapanya, kami hanya menerima, tidak terjadi kesepakatan," ucapnya.
Baca juga: Breaking News - UMK 2025 di 27 Wilayah Jawa Barat Sudah Ditetapkan, Naik 6,5 Persen
Baca juga: Besaran UMK 2025 Wilayah Priangan Timur Setelah Naik 6,5 Persen, Sumedang Tertinggi
Sementara angka kenaikan UMSK di dua kabupaten/kota tersebut, kata dia, hanya naik 0,5 persen dari UMK 2025.
"Kami mohon agar disepakati bersama dan ini untuk kebaikan kita semua. Kami juga menghitung, dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, agar industri jalan terus," katanya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menetapkan upah minimum kabupaten dan kota (UMK) 2025 melalui Keputusan Gubernur Jabar Nomor 561.7/Kep.798-Kesra/2024 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2025.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, Teppy Dharmawan mengatakan, dalam Kepgub 561 yang ditandatangani Bey Machmudin tersebut, tertuang besaran UMK 27 kabupaten dan kota.
UMK paling tinggi Kota Bekasi Rp 5.690.752,95 dan paling rendah Kota Banjar Rp 2.204.754,48. Sementara Kota Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat besaran UMK- nya berada di angka Rp 4.482.914,09.
“Hari ini telah terbit Kepgub No 561.7/ Kep. 798- Kesra/2024 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2025, sesuai Permenaker Nomor 16 tahun 2024, Gubernur diberikan kewenangan untuk dapat menetapkan UMK berdasarkan usulan dari Dewan Pengupahan kabupaten dan kota yang disampaikan oleh kepala daerah,” ujar Teppy Dharmawan, Rabu (18/12/2024).
| Bye Bye Patrick Kluivert, 5 Catatan Buruk dan Rekam Jejak Muram Terbukti Setelah PSSI Putus Kontrak |
|
|---|
| Diky Candra Inginkan Kemeriahan Hari Jadi ke 24 Harus Dirasakan Semua Warga Kota Tasik |
|
|---|
| Kisah Kades Inovatif yang Pernah Putus Sekolah, Bangun Desa Beber Ciamis Lewat Program Unggulan |
|
|---|
| Dituntut Melek Digital, Puluhan Guru TIK Kota Tasik Ikuti Workshop Kecerdasan Buatan |
|
|---|
| Prediksi Skor dan Line Up Dewa United vs Madura United, Duel Sengit Alex Martins dan Lulinha |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.