Kesehatan
Marak Anak Cuci Darah, Orang Tua Harus Tahu Nama Lain dari Gula, Ini Daftar dan Cara Mengetahuinya
Marak Anak Cuci Darah, Orang Tua Harus Tahu Nama Lain dari Gula, Ini Daftar dan Cara Mengetahuinya
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TRIBUNPRIANGAN.COM - Belum lama ini, publik Indonesia dikejutkan dengan maraknya tingkat cuci darah di kalangan anak.
Hal itu menjadi salah satu kekhawatiran bagi para orang tua, terlebih menyangkut anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan seharusnya mendapat asupan gizi yang cukup.
Cuci darah adalah proses pengobatan dalam dunia medis yang berkaitan dengan organ ginjal.
Ginjal menjadi bagian atau organ tubuh yang mempunyai peran penting dalam proses sekresi dan penyaringan segala asupan yang selanjutnya akan dimuat didalam darah, keseluruh bagian tubuh.
Jika kerusakan pada organ dengan nama latin Renes ini terjadi, maka besar kemungkinan sistem perdaran darah, mulai dari oksigen, nutrisi, vitamin, dan segal sesuatu yang berhubungan dengan peredaran darah akan terhambat.
Baca juga: 10 Daftar Minuman yang Dipercaya Perbaiki dan Jaga Fungsi Ginjal Secara Alami
Hal ini akan berdampak pada sistem kerja tubuh secara optimal, sedangkan segala proses tersebut diperlukan tubuh setiap harinya.
Sebab akan menuju kepada berbagai macam penyakit, yang 50 persenya bisa menuju ke arah kematian.
Bisakah terbayangkan hal ini terjadi pada kalangan anak di sekitar kita?

Seperti yang terjadi di beberapa daerah di tanah air, sebut saja di Jawa Barat.
Dari data pada tanggal (2/8/2024) lalu, kasus memilukan ini mulanya melingkar pada atensi warga Jakarta, namun di Jawa Barat juga mencatat angka penderita ginjal kronik pada anak yang tidak sedikit.
Baca juga: BIKIN GEGER BONDOWOSO, Pria Ini Rela Jual Ginjal Demi Biaya Nyaleg 2024,Ternyata Ini Alasannya
Tercatat ada 77 anak yang rutin melakukan cuci darah atau prosedur hemodialisis.
Hal tersebut diungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jabar, Rochady Hendra Setya.
Dimana pada tahun 2024 ini sudah ada 77 kasus cuci darah yang melibatkan anak-anak mulai usia 0-15 tahun karena berbagai faktor penyebabnya.
Sementara di tahun 2023 lalu, jumlah anak yang rutin cuci darah mencapai 125 anak.
"Kasus anak yang perlu di hemodialisis di Jawa Barat tahun 2023 sekitar 125 anak, dan 2024 sampai Juli tercatat 77 anak," kata Rochady.
Baca juga: Lagi Musim Durian, Kenali 5 Efek Samping Makan Durian Berlebihan, Salah Satunya Picu Gangguan Ginjal
Meski terbilang mengalami penurunan dari data pada tahun sebelumnya, Rochady menyebut anak-anak yang melakukan cuci darah berasal dari berbagai daerah di rumah sakit rujukan, salah satunya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
Sejauh ini RSHS pun mencatat setidaknya ada 10-20 anak per bulan yang memerlukan cuci darah rutin.
Angka tersebut tentu cukup mengkhawatirkan, sebab cuci darah jika terjadi pada anak, maka perlu dilakukan dalam jangka waktu yang panjang alias seumur hidup.
"Jadi misalnya perlu kayak hemodialisis tapi ada gagal ginjal yang memang sudah bertahun-tahun, dia harus diterapi ya itu yang gagal ginjal akut," ujarnya.
Rochady juga mengungkapkan, penyakit ginjal bisa disebabkan karena berbagai hal, salah satunya adalah efek samping obat tertentu, dampak dari dehidrasi hebat hingga mengkonsumsi makanan dan minuman dengan gula berlebih.
Baca juga: Ternyata Sakit Ginjal Bisa Diobati dengan Tanaman Kumis Kucing, Begini Caranya
"Efek samping dari penyakit gula pada anak atau diabetes melitus pada anak ini ujung-ujungnya akan ada kerusakan ginjal. Nah nanti kerusakan ginjal ini yang akhirnya anak itu perlu Hemodialisis atau tidak," tuturnya.
Bahaya Kerusakan Ginjal yang Sebabkan Cuci Darah

Cuci darah atau hemodialisis merupakan prosedur pembuangan racun dari dalam tubuh karena ginjal sudah rusak dan tidak bisa berfungsi dengan baik.
Mengutip dari berbagai sumber, prosedur cuci darah ini dilakukan dengan mengalihkan darah ke sebuah mesin untuk dibersihkan.
Tidak hanya orang dewasa, nyatanya ada banyak anak-anak di Indonesia yang perlu melakukan prosedur cuci darah di rumah sakit.
Baca juga: 2 Anak di Kabupaten Bandung Terinfeksi Gagal Ginjal Akut Misterius, Satu Masih Dirawat di RSHS
Meski memiliki penyebab yang beragam, diketahui mayoritas anak-anak datang karena gagal ginjal.
Hal ini tentunya menjadi pusat perhatian secara menyeluruh dikalangan masyarakat, terutama bagi para orang tua sebagai objek pengawas.
Dari data yang beredar, penyebab utama dari kasus cuci darah pada anak berpusat pada asupan harian anak yang tidak terkontrol.
Mulai dari makanan dan minuman yang tinggi kandungan gula.
Hal ini seharusnya sudah bisa menjadi alarm bagi para orang tua di rumah untuk terus bisa mengawasi anak dalam hal asupan terutama gula.
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Baru Ditemukan di Cirebon dan Ambon, Begini Instruksi Kemenkes
Namun terkadang pengawasan orang tua pun dapat teralihkan dengan nama lain dari pemanis makanan maupun minuman yang tak sadar dikonsumsi oleh anak.
Untuk itu berikut ini TribunPriangan ingin mengulas sedikit tentang nama lain dari bahan pemanis makanan dan minuman sebagai langkah pencegahan bagi para dari orang tua.
Nama Samaran gula di Label Makanan dan Minuman

Perbedaan nama gula yang tertera dalam label makanan ini terjadi karena proses pengolahannya yang berbeda pula.
Berbagai pemanis ini berasal dari sumber yang berbeda-beda sehingga hasil olahan gula yang telah jadi pun memiliki rasa dan tekstur yang tidak sama.
Baca juga: Kasus Baru Gagal Ginjal Anak, Masih Bolehkah Minum Obat Sirup?, Ini Penjelasan Kemenkes
Meski sering kali ditulis dengan nama yang berbeda, tapi penting bagi kita untuk tetap mengetahui apa saja nama lain dari gula.
Dilansir Kompas.com, dari laman Healthline, setidaknya ada sekitar 56 jenis nama lain gula yang kerap muncul pada label kemasan makanan.
Namun, beberapa yang tertera di bawah ini merupakan yang paling umum ditemui:
- Sukrosa
- Sirup jagung tinggi fruktosa
- Sirup agave
- Gula bit
- Molasses/molase blackstrap
- Brown sugar
- Buttered syrup
- Gula tebu
- Karamel
- Gula kastor
- Gula demerara
- Gula confectioners/gula bubuk
- Sirup maple
- Sorghum
- Raw sugar/gula mentah
- Refiner’s syrup
- Barley malt
- Dextrin
- Corn syrup/sirup jagung
- Dekstrosa
- Glukosa
- Malt syrup/sirup malt
- Maltose
- Rice syrup/sirup beras
- Fruktosa
- Galaktosa
Baca juga: UPDATE Kasus Gagal Ginjal, 1 Pasien Diduga Tak Bisa Kencing dan Meninggal Setelah Minum Ini
Cara Mengetahui Kandungan Gula pada Minuman dan Makanan

Berikut ini terdapat beberapa cara untuk mendeteksi kadar gula dalam makanan dan minuman.
Hal ini sangat penting diketahui para ibu juga bagi anda yang sedang ingin mengurangi kadar gula dalam asupan harian.
1. Cek kandungan gula
Tidak semua produk makanan minuman kemasan mencantumkan dengan jelas kandungan gula pada nutrition facts atau informasi nilai gizi.
Kebanyakan produk umumnya hanya menampilkan angka Total Carbohydrate.
Baca juga: Selain Bermanfaat, Kunyit Juga Memiliki Efek Samping yang Buruk Bagi Kesehatan Ginjal
Solusinya, pastikan memeriksa komposisi bahan seperti pada langkah berikutnya.
2. Periksa semua komposisi bahan
Untuk mengetahui kandungan gula di dalam suatu produk makanan atau minuman, cara selanjutnya adalah dengan memeriksa daftar komposisi bahan.
Semakin tinggi kandungan suatu bahan, umumnya diletakkan di awal urutan dari komposisi bahan.
Jadi apabila tidak menemukan informasi total gula pada nutrition facts, namun gula dituliskan paling awal atau di urutan-urutan awal pada komposisi bahan atau ingredients, maka berarti kandungan gula dalam produk tersebut cukup banyak.
Baca juga: UPDATE Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di Bandung, Ada 5 Pasien, 1 Anak Meninggal Dunia
Selain itu, temukan apakah ‘gula’ ataupun ‘nama gula lainnya’ tertera dalam daftar.
Semakin banyak nama lain gula yang muncul, maka semakin tinggi pula kandungan gula dalam produk tersebut.
3. Bandingkan produk
Setelah tahu jumlah serta kandungan gula apa saja yang ada dalam produk makanan dan minuman yang akan dibeli, selanjutnya coba bandingkan dengan beberapa produk lainnya.
Tujuannya guna mengetahui produk mana yang memiliki kandungan gula lebih sedikit.
Sumber : Kompas.com
Baca artikel serupa di Google News
sakit ginjal
ginjal kronis
kesehatan
gagal ginjal
Gagal Ginjal pada Anak
Nama Lain Gula
Daftar Nama Lain Gula
Cara Mangetahui Kadar Gula
cuci darah
10 Daftar Minuman yang Dipercaya Perbaiki dan Jaga Fungsi Ginjal Secara Alami |
![]() |
---|
Ternyata Sakit Ginjal Bisa Diobati dengan Tanaman Kumis Kucing, Begini Caranya |
![]() |
---|
2 Anak di Kabupaten Bandung Terinfeksi Gagal Ginjal Akut Misterius, Satu Masih Dirawat di RSHS |
![]() |
---|
Kasus Gagal Ginjal Akut Baru Ditemukan di Cirebon dan Ambon, Begini Instruksi Kemenkes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.