Mahasiswa Unsil Meninggal saat Diklatsar

7 Saksi Kasus Mahasiswa Unsil Tasikmalaya yang Meninggal Diperiksa, Kampus akan Dimintai Keterangan

AKP Fetrizal mengatakan, masih ada beberapa saksi yang akan dimintai keterangan.

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TribunPriangan.com/Aldi M Perdana
Ibu kandung korban (dipapah kerudung biru) saat tiba di RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya pada Minggu (9/6/2024). 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Pihak kepolisian telah memeriksa sebanyak tujuh orang saksi atas kasus meninggalnya mahasiswa Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Raffha Al-Ayyubi Adhinegoro, saat mengikuti Diklatsar UKM KSR PMI pada Minggu (9/6/2024) kemarin.

"Sampai saat ini, kami baru memintai keterangan dari tujuh orang saksi, di antaranya calon anggota yang ikut diklatsar tersebut," ucap Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Fetrizal saat dihubungi TribunPriangan.com pada Senin (10/6/2024).

AKP Fetrizal mengatakan, masih ada beberapa saksi yang akan dimintai keterangan.

"Baru nanti kami juga akan memeriksa sejumlah keterangan dari pihak kampusnya itu sendiri, Unsil, kemudian juga dari PMI. Kemungkinan akan kami periksa besok," lanjut Fetrizal.

Ia juga mengambahkan, bahwa hasil pemeriksaan dokter pada tubuh korban tidak menunjukan adanya tanda-tanda kekerasan.

Baca juga: Tak Ada Tanda-tanda Kekerasan di Tubuh Mahasiswa Unsil Tasikmalaya yang Meninggal saat Diklatsar

"Dari pemeriksaan dokter kemarin, memang tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasaan. Itu juga dikuatkan dari pernyataan saksi-saksi yang sudah kami periksa," ucap dia.

Pada saat kejadian, tambah Fetrizal, Raffha diketahui sempat meminta istirahat beberapa kali.

"Bahwa memang benar, saat itu, dalam perjalanan menuju lokasi diklatsar, korban alami kram kaki pada menjelang sore (red: sekira pukul 14.00 WIB), lalu minta isitirahat dan diberikan pertolongan, kemudian lanjut lagi dan beberapa kali istirahat," jelasnya.

Baca juga: Mahasiswa Unsil yang Meninggal di Cakrabuana Sempat Keluhkan Kakinya Kram

Raffha mengalami kram kaki di lokasi yang sudah benar-benar jauh, baik dari titik awal mereka memulai perjalanan maupun lokasi diklatsar itu sendiri.

Saat terakhir kali Raffha meminta istirahat, Fetrizal mengatakan bahwa hari sudah mulai sore.

"Saat itulah, pihak panitia memutuskan untuk turun gunung mencari pertolongan. Nah, panitia baru tiba di jalan raya kurang lebih (makan waktu) 2 sampai 3 jam, kemudian menuju Polsek Malangbong, Polsek Pagerageung, dan Tagana Garut," terangnya.

Baca juga: Detik-detik dan Sejumlah Fakta Meninggalnya Rafha Mahasiswa Unsil Tasik saat Diklatsar UKM KSR PMI

Tiga lokasi tersebut diketahui saling berjauhan, sehingga mereka baru bisa mendapatkan tim gabungan untuk dimintai pertolongan sekira pukul 20.30 WIB malam seperti yang diungkapkan oleh Warek Kemahasiswaan dan Alumni Unsil Tasikmalay, Asep Suryana Abdurrahmat.

Selanjutnya, tambah Fetrizal, tim tersebut menuju titik lokasi di mana Raffha berada dan baru tiba di sana sekira pukul 23.00 WIB malam.

"Setelah dicek oleh tim evakuasi, diperkirakan denyut nadi sudah tidak ada. Akhirnya, mereka melakukan evakuasi korban yang memakan waktu sekira 7 jam untuk menuju jalan raya," terang Fetrizal.

Baca juga: Mahasiswa Unsil Meninggal Saat Long March Latihan Dasar PMI di Perbatasan Garut-Tasikmalaya

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved