Mahasiswa Meninggal saat Diklatsar

Tak Ada Tanda-tanda Kekerasan di Tubuh Mahasiswa Unsil Tasikmalaya yang Meninggal saat Diklatsar

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Fetrizal mengatakan, hasil pemeriksaan tidak menunjukan adanya tanda-tanda kekerasan.

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TribunPriangan.com/Aldi M Perdana
Mahasiswa Unsil meninggal saat mengikuti Diklatsar UKM KSR PMI di Tasikmalaya. 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Polisi telah melakukan pemeriksaan mendalam atas kasus meninggalnya mahasiswa Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Raffha Al-Ayyubi Adhinegoro saat mengikuti Diklatsar UKM KSR PMI pada Minggu (9/6/2024).

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Fetrizal mengatakan, hasil pemeriksaan tidak menunjukan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Dari pemeriksaan dokter kemarin, memang tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasaan. Itu juga dikuatkan dari pernyataan saksi-saksi yang sudah kami periksa," ucapnya saat dihubungi TribunPriangan.com pada Senin (10/6/2024).

Pada saat Diklatsar, tambah Fetrizal, Raffha diketahui sempat meminta istirahat beberapa kali.

"Bahwa memang benar saat itu, dalam perjalanan menuju lokasi diklatsar, korban alami kram kaki pada menjelang sore (red: sekira pukul 14.00 WIB), lalu minta isitirahat dan diberikan pertolongan, kemudian lanjut lagi dan beberapa kali istirahat," jelasnya.

Baca juga: Mahasiswa Unsil yang Meninggal di Cakrabuana Sempat Keluhkan Kakinya Kram

Raffha mengalami kram kaki di lokasi yang sudah benar-benar jauh, baik dari titik awal mereka memulai perjalanan maupun lokasi diklatsar itu sendiri.

Saat terakhir kali Raffha meminta istirahat, Fetrizal mengatakan bahwa hari sudah mulai sore.

"Saat itulah, pihak panitia memutuskan untuk turun gunung mencari pertolongan. Nah, panitia baru tiba di jalan raya kurang lebih (makan waktu) dua sampai tiga jam, kemudian menuju Polsek Malangbong, Polsek Pagerageung, dan Tagana Garut," terangnya.

Baca juga: Detik-detik dan Sejumlah Fakta Meninggalnya Rafha Mahasiswa Unsil Tasik saat Diklatsar UKM KSR PMI

Tiga lokasi tersebut diketahui saling berjauhan, sehingga mereka baru bisa mendapatkan tim gabungan untuk dimintai pertolongan sekira pukul 20.30 WIB malam seperti yang diungkapkan oleh Warek Kemahasiswaan dan Alumni Unsil Tasikmalay, Asep Suryana Abdurrahmat.

Selanjutnya, tambah Fetrizal, tim tersebut menuju titik lokasi di mana Raffha berada dan baru tiba di sana sekira pukul 23.00 WIB malam.

"Setelah dicek oleh tim evakuasi, diperkirakan denyut nadi sudah tidak ada. Akhirnya, mereka melakukan evakuasi korban yang memakan waktu sekira tujuh jam untuk menuju jalan raya," terang Fetrizal.

Baca juga: Mahasiswa Unsil Meninggal Saat Long March Latihan Dasar PMI di Perbatasan Garut-Tasikmalaya

"Saat ini masih kami dalami. Sedang proses lidik. Terkait keputusan apakah akan diautopsi atau tidak, pihak keluarga menolak untuk diautopsi, sehingga jenazah korban langsung dibawa ke Bekasi," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang mahasiswa bernama Raffha Al-Ayyubi Adhinegoro (20) diketahui meninggal dunia di Gunung Cakrabuana, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Minggu (9/6/2024).

Raffha merupakan mahasiswa jurusan Teknik Sipil angkatan 2023.

Baca juga: Kronologi Mahasiswa Unsil Meninggal saat Diklatsar UKM KSR PMI di Tasikmalaya

Dia adalah satu dari 20 orang calon anggota UKM KSR PMI Unsil Tasikmalaya yang hendak mengikuti kegiatan saat mengikuti Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) di Gunung Cakrabuana dengan ketinggian 1.721 mdpl.

Raffha merupakan warga Bekasi yang tengah berkuliah di Unsil Tasikmalaya, dan selama ini dirinya tinggal bersama kerabatnya di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved