Pergerakan Tanah di KBB
Lokasi Pergerakan Tanah di Cigombong KBB Seperti Desa Hantu, Puluhan Rumah Ditinggal Penghuninya
Suasana sepi seperti kota mati atau desa hantu begitu terasa saat memasuki Kampung Cigombong KBB yang terdampak pergerakan tanah
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG BARAT - Suasana sepi seperti kota mati atau desa hantu begitu terasa saat memasuki Kampung Cigombong, RT 4/13, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terdampak pergerakan tanah.
Dampak dari bencana tersebut telah meluluh lantakan rumah-rumah warga dan bangunan sekolah, bahkan yang paling mengerikan, jalan di lokasi pergerakan tanah itu terbelah dan di beberapa titik kondisinya menganga.
Sebanyak 48 kepala keluarga (KK) dengan jumlah total mencapai 192 jiwa mengungsi ke Gedung Islamic Center dekat kantor Kecamatan Rongga karena sebagian rumah mereka hancur dan sisanya terancam.
"Saya sama istri sudah mengungsi sejak kemarin, bawa baju meski rumah tidak rusak tapi kondisinya terancam," ujar warga setempat, Asep Kurnia (52) saat ditemui di lokasi pergerakan tanah, Jumat (1/3/2024).
Baca juga: Bangunan SD yang Terdampak Pergerakan Tanah di Bandung Barat Bakal Dibongkar, Ini Kondisinya
Baca juga: Ratusan Warga Rongga KBB Terpaksa Mengungsi, Pergerakan Tanah Makin Parah Bikin Rumah Hancur
Dengan banyaknya warga yang mengungsi sebanyak 48 rumah di titik pergerakan tanah itu sudah kosong, termasuk bangunan sekolah pun sudah tak ada kegiatan belajar mengajar (KBM) karena kondisinya berbahaya.
"Saya memilih mengungsi karena khawatir terjadi lagi pergerakan tanah susulan, apalagi sekarang kondisinya sudah parah," katanya.
Kekhawatiran yang sama dirasakan juga oleh warga lainnya yakni Helni (49), sehingga ia bersama anggota keluarganya juga memilih mengungsi agar aman dari potensi pergerakan tanah susulan saat hujan deras.
"Takut terdampak lagi jadi mengungsi, kalau sekarang pulang dulu karena mau mandi di sini. Alhamdulillah di tempat pengungsian juga nyaman dan lebih aman," ucap Heni.
Di dekat rumah kedua warga itu, rumah warga yang lain terlihat sudah hancur, bahkan dinding dan atap rumah sudah ambrol, sehingga bukan tidak mungkin rumah Asep dan Helni akan ambruk mengingat tanah terus bergerak.
"Jadi rasa khawatir dan takut pasti ada, makanya saya mengungsi dulu dan kalau harus direlokasi juga siap asal lokasinya lebih aman," katanya.
Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan ke lokasi pergerakan tanah, rumah-rumah warga tersebut sudah tidak memungkinkan untuk ditempati karena membahayakan.
"Untuk rencana relokasi akan segera saya rapatkan hari ini, kita harus cari tempat yang aman bagi masyarakat. Kita tidak boleh membiarkan atau memberikan izin mereka kembali ke sini karena tidak memungkinkan," ucap Arsan.
Mengungsi
Diberitakan sebelumnya, Ratusan warga di Kampung Cigombong, RT 4/13, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terdampak pergerakan tanah akhirnya mengungsi.
Pasalnya, pergerakan tanah itu semakin parah hingga menyebabkan jalan menganga dan ada juga yang sampai terbelah, sehingga kondisi ini menyebabkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Asep Sehabudin mengatakan, warga yang terdampak pergerakan tanah itu diungsikan di Gedung Islamic Center dekat kantor Kecamatan Rongga.
"Data sementara warga yang mengungsi terdata ada 48 kepala keluarga dengan jumlah total mencapai 192 jiwa," ujarnya saat dihubungi, Kamis (29/2/2024).
Asep mengatakan, warga yang mengungsi itu mayoritas yang kondisi rumahnya rusak berat dan sudah terancam karena saat ini sudah tidak bisa ditempati mengingat kondisinya membahayakan.
Baca juga: Pergerakan Tanah di KBB Meluas, 10 Rumah Rusak Berat, Jalan Kampung Ambles Tak Bisa Dilalui Mobil
Baca juga: 21 Rumah Warga di Jatinunggal Rusak Akibat Pergerakan Tanah, Jalan Penghubung Antardesa Retak
"Pergerakan tanah itu hingga kini masih terus bergerak yang diikuti dengan rumah-rumah warga yang secara perlahan-lahan roboh," kata Asep.
Saat ini pergerakan tanah itu, kata dia, sudah sampai ke aliran Sungai Cidadap dan retakan tanah sudah semakin melebar hingga mencapai kurang lebih 50 sentimeter dan ada juga kondisi tanah yang ambles.
"Untuk kebutuhan mendesak berdasarkan investigasi adalah tenda pleton dapur umum dan alas tidur buat warga," ucapnya.
Dengan kondisi pergerakan yang terus meluas, kata Asep, kejadian ini akan dilakukan kajian geologi dan rencana tim geologi akan datang ke lokasi pergerakan tanah pada tanggal 4 Maret 2024 mendatang.
Asep mengatakan, kajian geologi di titik pergerakan tanah tersebut dilakukan untuk memastikan kemananan bagi warga terutama bagi rumahnya yang terdampak dan terancam.
"Jika hasil kajian dinyatakan aman, maka mereka tidak perlu mengungsi. Tapi jika tidak aman terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Asep.
Selain itu, kata Asep, kajian geologi itu akan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti dari pergerakan tanah tersebut karena sejauh ini baru diduga akibat hujan deras dan kondisi tanahnya labil.
Sebelumnya diberitakan, Pergerakan tanah yang melanda Kampung Cigombong, RT 04/13, Desa Cibedug Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga saat ini kondisinya terus meluas.
Kejadian itu pertama kali diketahui pada 19 Februari 2024, kemudian baru dilaporkan beberapa hari kemudian ke pihak kecamatan dan langsung ditindaklanjuti oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB.
Awalnya, dampak dari pergerakan tanah itu sebanyak 34 rumah terancam, empat rumah rusak sedang, dan satu bangunan sekolah retak-retak. Sedangkan saat ini ada 44 rumah yang terancam dan 10 rumah rusak berat.
"Betul pergerakan tanah semakin parah (meluas) dan keretakan pada rumah dan jalan juga membesar, jadi menganga," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD KBB, Asep Sehabudin saat dihubungi, Rabu (28/2/2024).
Ia mengatakan, berdasarkan hasil investigasi petugas BPBD KBB di lapangan, pergerakan tanah tersebut kemungkinan dipicu akibat hujan deras dan diperparah dengan kondisi tanah yang labil.
"Untuk memastikan penyebab dan keamanan bagi warga, pergerakan tanah ini perlu dilakukan kajian geologi," katanya.
Kepala Desa Cibedug, Engkus Kustendi mengatakan, selain mengancam 44 rumah dan 10 terdampak, bencana pergerakan tanah itu juga menyebabkan jalan ambles dengan kedalaman sekitar 50 sentimeter.
"Untuk warga yang rumahnya rusak sudah mengungsi ke rumah saudaranya. Kemudian untuk sekolah, sekarang sudah tidak bisa dipakai karena akan membahayakan murid nanti," ucap Engkus.
Selain berdampak terhadap bangunan, pergerakan tanah itu juga menyebabkan jalan kampung mengalami kerusakan, kemudian warga membuat jalan alternatif agar bisa dilintasi kendaraan.
"Jalan kampungnya juga ambles, jadi kendaraan tidak bisa melintas. Jadi, sekarang warga setempat membuat jalur alternatif," katanya. (*)
Baca Berita-berita TribunPriangan.com Lainnya di Google News
pergerakan tanah
Kampung Cigombong
Kecamatan Rongga
Kabupaten Bandung Barat
Desa Hantu
penghuni rumah
ditinggal penghuni
kota mati
| Pergerakan Tanah di Bandung Barat Bikin Hancur Rumah dan Sekolah, Ini Penyebabnya Kata PVMBG |
|
|---|
| Cerita Menegangkan Warga Cigombong Bandung Barat Diteror Getaran Saat Tanah Bergerak |
|
|---|
| Bangunan SD yang Terdampak Pergerakan Tanah di Bandung Barat Bakal Dibongkar, Ini Kondisinya |
|
|---|
| Ratusan Warga Rongga KBB Terpaksa Mengungsi, Pergerakan Tanah Makin Parah Bikin Rumah Hancur |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.