Perang Israel vs Hamas

Israel Serang Rafah di Jalur Gaza Selatan yang Dihuni 1,5 Juta Pengungsi, Lebih 200 Orang Syahid

Satu-satunya wilayah yang diklaim penjajah Israel sebagai wilayah aman di Jaluar Gaza, menjadi sasaran agresi brutal tentara IDF

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Satu-satunya wilayah yang diklaim penjajah Israel sebagai wilayah aman di Jaluar Gaza, menjadi sasaran agresi brutal tentara Israel Defense Forces (IDF), Senin (12/2/2024). 

TRIBUNPRIANGAN.COM, RAFAH - Satu-satunya wilayah yang diklaim penjajah Israel sebagai wilayah aman di Jaluar Gaza, menjadi sasaran agresi brutal tentara Israel Defense Forces (IDF), Senin (12/2/2024).

Rafah, yang terletak di ujung selatan Jalur Gaza di perbatasan Mesir, menjadi sasaran pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Pemboman di mana-mana. Penjajah menghancurkan dan mengebom, sementara itu, dengan puluhan rudal, para pengungsi, masjid, jalan-jalan, dan di sekitar rumah sakit." Kondisinya sangat memprihatinkan. Koresponden dari saluran dan agensi "Gaza Now" menunjukkan bahwa situasi di Rafah sangat, sangat berbahaya.

Koresponden "Gaza Now" memberitakan warga Gaza dihadapkan pada sejumlah besar syuhada di Rafah, selatan Jalur Gaza, yang masih berada di bawah reruntuhan. Ada puluhan syuhada yang masih dalam keadaan terpotong-potong, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan yang mengungsi di perbatasan Mesir.

"Lebih dari 200 orang syahid dan terluka hanya dalam hitungan menit dalam pengeboman Israel di Rafah di selatan Jalur Gaza, yang menargetkan para pengungsi, masjid, rumah, jalan-jalan dan perbatasan Mesir-Palestina," kata koresponden Gaza Now.

Baca juga: Ratusan Ribu Anak-anak di Gaza Berisiko Mati Kelaparan

Baca juga: Hari ke-100 Genosida di Gaza, Israel Sudah Tewaskan 23.843 Orang, PBB: Netanyahu Nodai Kemanusiaan

Kantor berita AFP melaporkan bahwa serangan tersebut menewaskan 52 orang. Reuters melaporkan bahwa sedikitnya 67 orang tewas. Kedua media tersebut mengutip pejabat kesehatan di Gaza.

Serangan Israel menghantam 14 rumah dan tiga masjid di Rafah, menurut para pejabat Palestina.

Namun, rekan-rekan Al Jazeera Arab melaporkan bahwa sedikitnya 63 orang tewas dalam serangan terhadap masjid-masjid tersebut. Sebuah pernyataan pers dari Hamas menegaskan bahwa lebih dari 100 orang telah terbunuh di kota tersebut.

"Israel secara resmi terus menargetkan warga sipil dan mengalihkan perang ke Rafah untuk mendorong penduduk mengungsi di bawah pemboman," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada X.

"Pembantaian yang dilakukan penjajah baru-baru ini merupakan bukti keabsahan peringatan internasional dan kekhawatiran akan akibat buruk dari perluasan perang ke Rafah," tambah kementerian tersebut.

Diberitakan Aljazeera, militer Israel mengatakan bahwa mereka telah menyerang sejumlah "target teror" di distrik Shaboura, Rafah, dan serangan tersebut telah berakhir.

Mereka juga mengumumkan bahwa dalam sebuah operasi semalam di Rafah, mereka telah menyelamatkan dua tawanan yang diculik oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Para pejabat militer mengatakan para tawanan, yang bernama Fernando Simon Marman dan Louis Har, dalam kondisi baik.

Hamas telah memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah akan "menghancurkan" negosiasi untuk membebaskan tawanan yang masih ada di Gaza.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah pada hari Senin untuk terus melanjutkan serangan.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved