Kini SDN Tamanggung di Tasikmalaya Punya Mebeler Baru, Para Murid tak Perlu Belajar Lesehan Lagi

Senyum para murid merekah tatkala sebuah mobil box tiba di depan gerbang sekolah. Mobil box itu membawa puluhan mebeler baru untuk mereka.

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Tribun Priangan/Aldi M Perdana
Para murid SDN Tamanggung di Kampung Magelang, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya, bersama meja dan kursi baru, Selasa (16/1/2024) 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Kabar bahagia datang dari SD Negeri Tamanggung yang berlokasi di Kampung Magelang, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Selasa (16/1/2024).

Sekolah yang berada sekira 42 kilometer dari Kota Tasikmalaya itu memiliki medan tempuh menantang, yakni berbukit dan berkelok.

Akses menuju lokasi tersebut juga beberapa kali harus melintasi jalanan kecil yang rusak dan berbolong.

Baca juga: Menyambut Meja dan Kursi Baru, Murid SD Negeri Tamanggung di Tasikmalaya Bertepuk Tangan

Bahkan, kondisi jalan seperti itu didapati beberapa kali pada medan jalan yang menurun serta menanjak, sekaligus berkelok.

Namun, di ujung jalan yang penuh lubang serta berbatu itu, kebahagiaan tampak menyeruak dari para murid SDN Tamanggung.

Senyum para murid merekah tatkala sebuah mobil box tiba di depan gerbang sekolah.

Usai menempuh perjalanan panjang dan menembus jalanan kecil, rusak, berbatu, serta berlubang, mobil box itu disambut kegirangan oleh para murid kelas 1 hingga kelas 6.

murid SDN Tamanggung
Para murid SDN Tamanggung bersama meja dan kursi baru.

Mereka segera berlarian menghampirinya, kemudian berkerumun di pintu belakang mobil box itu, seolah menjemput apa yang sudah mereka nanti-nantikan sejak lama.

Seorang petugas membuka pintu belakang mobil box.

Dari dalam, tampak seperangkat meja dan kursi yang masih terbungkus rapi, bahkan masih terlindungi bubble wrap. Mebeler baru!

Para murid yang berdiri di bagian belakang mobil box itu, juga yang berjajar pada pagar batu bangunan SDN Tamanggung, kompak bertepuk tangan dan berteriak bahagia.

Mereka begitu antusias, bahkan melompat kegirangan. Sayup-sayup terdengar perbincangan para murid yang tengah berbahagia itu seperti dengungan lebah.

Baca juga: LIPSUS Murid-murid SDN Tamanggung Belajar Lesehan, Tak Punya Kursi, Genting Bocor, Pintu Jebol

“Abi kabagéan moalnya korsina? (Red: aku kebagian enggak ya kursinya?)” ucap salah satu murid kepada temannya terdengar dari kerumunan.

Masih terbungkus rapi, satu per satu meja dan kursi itu diangkut oleh beberapa orang menuju salah satu ruang kelas. Sebagian murid juga tampak berlarian mengiringi petugas yang mengangkut meja dan kursi.

Para guru laki-laki juga turut membantu mengangkuti meja serta kursi yang baru tiba itu.

Bahkan, setelah hampir setengah dari jumlah meja serta kursi berada di salah satu ruang kelas, para murid melongok dari pintu. Mereka penasaran dengan tampilan meja serta kursi baru milik mereka.

Baca juga: 10 Tahun Murid SDN Tamanggung di Tasikmalaya Tak Punya Meja dan Kursi Untuk Belajar

Salah seorang petugas mencoba merakit meja serta kursinya untuk ditunjukan kepada pihak sekolah serta para murid.

Setelah meja serta kursi tersebut berdiri, beberapa murid berlarian menghampirinya, seolah menjemput apa yang semestinya mereka miliki sejak lama.

Tidak kalah dengan meja dan kursi di sekolah-sekolah populer lainnya di kota-kota besar, termasuk di Kota Bandung sekalipun, meja dan kursi itu cukup nyaman untuk digunakan oleh mereka, karena kaki-kakinya terdiri dari besi yang tidak mungkin habis dimakan rayap.

Sedang pada bagian atas meja serta sandaran dan dudukan kursi, terdapat kayu yang sudah dipernis secara apik. Para murid itu lekas mencobanya secara bergantian.

murid SDN Tamanggung Tasik cuy
Senyum merekah dari para murid SDN Tamanggung setelah kedatangan meja dan kursi belajar baru.

Kebahagiaan yang mereka tunjukan, seolah mengenyahkan kisah pilu sebelumnya. Bagaimana di sekolah tersebut, selama bertahun-tahun belajar dengan meja dan kursi yang jauh dari kata layak.

Bahkan, sebagian dari mereka terpaksa belajar secara lesehan di lantai yang dingin. Belum lagi kekurangan ruang kelas yang memaksa para murid untuk belajar di bekas rumah dinas kepala sekolah.

“Kami sangat berterima kasih sekali kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya, yang hari ini, alhamdulillah, kami sudah menerima mebeler sebanyak 40 meja dan 40 kursi,” ungkap Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Tamanggung, Jalaludin kepada TribunPriangan.com di lokasi pada Selasa (16/1/2024).

“Sebagaimana tadi yang sudah disampaikan oleh Pak Kadisdikbud (Dadan Wardana), mebeler sisanya akan segera disalurkan juga,” kata dia menambahkan.

Baca juga: Jemput Bola, Disdukcapil Tasikmalaya Setiap Hari Rekam E-KTP Pemilih Pemula

Tambahan mebeler itu bakal dikirim mengingat seluruh jumlah murid SDN Tamanggung saat ini sebanyak 84 anak.

“Kami juga, sesuai dengan jumlah kelas baru, insya Allah tadi sudah disampaikan, akan menerima ruang kelas baru,” papar Jalaludin.

“Kami dari pihak sekolah, juga rekan-rekan guru, baik bapak komite sekolah, para murid, juga seluruh orang tua murid yang ada di SD Negeri Tamanggung ini, sangat berterima kasih sekali atas bantuannya,” ujar dia melanjutkan.

Dengan datangnya bantuan ini, tambah Jalaludin, kegiatan belajar-mengajar diharapkan akan lebih tertib serta para murid bisa lebih nerkonsentrasi.

“Dan anak-anak juga (red: para murid), sebagaimana tadi kita lihat ya, alhamdulillah mereka gembira dan senang atas bantuan ini,” tutupnya.

Baca juga: Knalpot Brong Dilarang di Jawa Barat, Polres Tasikmalaya Kota Ungkap Indikator Kebisingannya

Terpisah, salah seorang murid SDN Tamanggung, Hardiansyah menyambut gembira kedatangan mebeler baru di sekolahnya.

“Senang sekali. Udah bilang sama ibu (red: orang tua Hardiansyah), enggak (bakal) lagi sakit dada, soalnya enggak (belajar) lesehan lagi,” ungkapnya girang.

Murid lainnya, Tiara kelas 6 SDN Tamanggung bahagia akan kedatangan mebeler baru.

“Alhamdulillah, senang. Jadi nanti enggak ada yang ngampar (red: lesehan) lagi,” ujarnya.

Tiara juga mengungkap, bahwa kelas 6 sebetulnya tidak belajar dengan cara lesehan, karena terdapat meja dan kursi yang sudah diperbaiki seadanya.

Baca juga: Longsor Tutupi Jalan di Perbatasan Garut-Tasikmalaya, Polisi Berlakukan Buka-Tutup Arus Lalu Lintas

“Kelas 2 sama kelas 3 yang lesehan. Terus kelasnya di bangunan yang itu (red: bekas rumah dinas). Dulu waktu aku kelas 2 terus kelas 3 juga pernah (belajar) lesehan di sana,” tutupnya mengakhiri.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana mengatakan, bahwa pihaknya telah memasukan SD Negeri Tamanggung ke anggaran tahun 2024.

“Hari ini, kami menyalurkan bantuan terkait dengan kebutuhan mebeler. Tentu, ini baru 40 meja dan 40 kursi, mengingat SD Negeri Tamanggung sudah masuk ke dalam anggaran 2024,” jelasnya.

Pihaknya juga akan secepatnya menyalurkan bantuan lanjutan, termasuk juga untuk ruang kelas baru.

“Karena di sini sudah bertahun-tahun tidak ada ruang kelas baru. Makanya, di 2024 ini sudah dianggarkan untuk pengadaan ruang kelas baru,” jelasnya.

“Harapan kami, tentunya anak-anak bisa belajar dengan nyaman, kursi baru, meja baru. Anak-anak juga alhamdulillah barusan saya lihat menyambut dengan baik,” kata Dadan. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved