Pemkab Tasik Lakukan Revitalisasi PJU, Bisa Memangkas Biaya Tagihan Listrik Pertahun

Pemkab Tasikmalaya bakal melakukan revitalisasi penerangan jalan umum dengan mengganti lampu mercury dengan LED

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: ferri amiril
istimewa
PERAWATAN - Petugas PJU dari Dishubkominfo Kabupaten Tasikmalaya ketika melakukan perawatan lampu di jalan raya Cisinga, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (9/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 


TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Pemkab Tasikmalaya bakal melakukan revitalisasi penerangan jalan umum dengan mengganti lampu mercury dengan LED. 

Hal ini sebagai langkah efisiensi anggaran sekaligus memangkas biaya tagihan listrik ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang selama ini dalam satu tahun bisa mencapai Rp 20 miliar. 

Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin mengatakan, pihaknya akan mengusulkan untuk tidak bayar flat ke PLN untuk penggunaan PJU. Akan tetapi dibayar sesuai daya yang digunakan.

Nantinya dalam APBD perubahan 2025 dan APBD murni 2026 ia berencana mengganti semua lampu PJU Mercury itu dengan lampu LED.

“Penggantian lampu yang digunakan lebih kecil, kalau PJU pakai lampu Mercury itu kan dayanya 500 watt kalau LED cukup 90 watt saja,” ungkap Cecep kepada wartawan TribunPriangan.com, disela-sela kegiatan di Setda Pemkab Tasikmalaya, Selasa (9/9/2025).

Baca juga: Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Nge-rem Soal Anggaran Tunjangan

Cecep juga akan mengupayakan agar penggunaan daya PJU itu dipasang dengan menggunakan meteran supaya sesuai penggunaan daya.

“Jadi yang harus dibayar per satu tiang PJU Mercury itu kan Rp 250 ribu, itu pun ada yang hidup dan mati. Kita kan tidak tahu mana yang mati? dimana PJU yang hidup dimana?,” ucap Cecep. 

Menurutnya, jika penggunaan lampu PJU itu dipasang dengan meteran, maka untuk lampu yang mati tidak akan menyerap token atau daya, sehingga tidak harus mengeluarkan biaya. 

“Saya hitungnya dalam revitalisasi dan efisiensi penggunaan PJU di Kabupaten Tasikmalaya ini bisa sampai 30-40 persen,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dishubkominfo Kabupaten Tasikmalaya Bayu Wijaksana, mengaku dalam rencana jangka pendek pihaknya akan fokus ke revitalisasi penerangan jalan umum diganti dengan daya kecil.

Bayu menyebut, untuk biaya pembayaran listrik ke PLN dari penggunaan PJU di semua titik di wilayah Kabupaten Tasikmalaya di tahun 2024 saja kurang lebih sekitar Rp 20 miliar per tahun, pemkab Tasik membayar ke PLN. 

"Jika revitalisasi dan penggantian PJU Mercury ke LED dilakukan atau penurunan daya, maka anggaran bisa dipangkas," kata Bayu. 

Estimasinya kurang lebih dari Rp 20 miliar per tahun bisa turun menjadi belasan miliar. Bahkan bisa lebih diefisienkan lagi. 

“Mudah-mudahan bisa turun. Karena nanti kita juga akan lakukan meterisasi untuk penggunaan PJU. Jadi sesuai dengan penggunaan saja yang dibayarkan ke PLN,” tegasnya. 

Dia menambahkan, perbaikan dan pemasangan lampu dilakukan di wilayah Singaparna termasuk PJU tenaga surya di Jalan Ciawi-Singaparna. 

“Untuk klaim garansi juga kita terus-terusan di ruas jalan kabupaten, provinsi dan ruas jalan nasional. Baik itu PJU konvensional (listrik) ataupun PJUTS (tenaga surya),” pungkas Bayu.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved