Gempa Guncang Sumedang Lagi

Ada Sesar Aktif Lain yang Diduga Pemicu Gempa Sumedang Selain Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Apa Itu?

Ada berbagai sesar atau patahan bumi yang disebut memicu Gempa Sumedang, seperti Sesar Cileunyi-Tanjungsari dan Sesar Cicalengka.

|
BMKG
Ada Sesar Aktif Lain yang Diduga Pemicu Gempa Sumedang Selain Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Apa Itu? 

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Badan Geologi Kementerian ESDM menduga, sementara ini gempa yang mengguncang Sumedang hingga enam kali disebabkan oleh sesar aktif yang ada di sekitar Sumedang.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengatakan, tim lapangan masih terus mengumpulkan dan mengolah data Gempa Sumedang.

Ada berbagai sesar atau patahan bumi yang disebut memicu Gempa Sumedang, seperti Sesar Cileunyi-Tanjungsari dan Sesar Cicalengka.

"Untuk sementara, hasil kajiannya bahwa yang memicunya sesar aktif di sekitar Jawa Barat, Cileunyi-Tanjungsari, ada juga Cicalengka," kata Muhammad Wafid kepada Tribun Jabar.id, di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler, Sumedang Utara, Senin (1/1/2024).

Baca juga: Apa itu Sesar Cileunyi-Tanjungsari? Sesar Aktif yang Diduga Pemicu Gempa Sumedang

Namun, Wafid mengatakan ada kecenderungan gempa dipicu pergerakan di Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

"Ada kemungkinan juga Cileunyi-Tanjungsari, tapi nanti melihat kondisi di lapangan," katanya.

Menurut Wafid, tim agak sulit menentukan di mana episentrum gempa dan mengarah ke mana retakannya, sebab sejauh ini belum ditemukan ada retakan tanah.

"Bekas retakan tidak ada. Mengarah ke mana retakan itu, itu akan bisa mementukan," ujarnya.

Baca juga: Rumah Rusak Akibat Gempa Keenam di Sumedang Jadi 51 Unit, Terbanyak di Kecamatan Tanjungmedar

"Tim lapangan masih sedang bekerja," kata dia menambahkan.

Sebelumnya, Badan Geologi, Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) memperkirakan bahwa gempa yang mengguncang Sumedang diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif, yaitu Sesar Cileunyi–Tanjungsari.

Anasila ini juga disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.

Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi–Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke Timur Laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.

Baca juga: Pasien dan Keluarga Pasien RSUD Sumedang Dievakuasi Lagi Saat Gempa Susulan Mag 4.5 Mengguncang

Bukan hanya itu, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) yakni gempa bumi menengah hingga tinggi.

Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi berada di darat.

Sebelumnya Sumedang kembali diguncang gempa susulan pada Senin (1/1/2023), sekira pukul 20.46 WIB.

Halaman
12
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved