Penyu Hijau Mati di Pangandaran

Pelestari Penyu Pangandaran Menduga Matinya Dua Ekor Penyu Raksasa Karena Hal Ini

Pelestari Penyu Pangandaran Menduga Matinya Dua Ekor Penyu Raksasak Karena Hal Ini

|
Editor: ferri amiril
istimewa
Pelestari Penyu Pangandaran Menduga Matinya Dua Ekor Penyu Raksasak Karena Hal Ini 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Ketua Yayasan Raksa Bintana Pelestarian Penyu Batu Hiu Kabupaten Pangandaran, Ai Giwang Sari Nurani menanggapi adanya dua penyu hijau berukuran besar yang ditemukan sudah mati.

Ai menduga, matinya kedua penyu hijau tersebut akibat rawai senggol atau alat tangkap ikan milik nelayan

"Ya, kemungkinan akibat alat tangkap itu," ujar Ai kepada wartawan melalui WhatsApp, Jum'at (10/11/2023) siang.

Menurutnya, semua laut di Pangandaran terdapat berbagai jenis penyu yang hidup dan berkeliaran bebas. Tapi, ada titik tertentu yang menjadi kawasan konservasi penyu. 

Dan tahun 2022, Kabupaten Pangandaran ditetapkan sebagai kawasan konservasi penyu dan lobster lewat putusan Menteri Kelautan No 1 Tahun 2022.

"Untuk zona intinya, yaitu di Pantai Legokjawa," katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS! Dua Penyu Hijau Raksasa Ditemukan Mati di Pangandaran, Kondisinya Mengenaskan

Alat tangkap ikan ini, memang menjadi ancaman terhadap semua jenis penyu di Pangandaran.

"Tapi sayangnya tidak ada ketegasan atau regulasi yang melarang penggunaan alat tangkap atau rawai senggol itu," ucap Ai.

Bahkan, lanjut Ia, sampai saat ini tidak ada upaya dari Pemda Pangandaran tentang peraturan atau regulasi tersebut.

Sebelumnya, belum diketahui penyebabnya, sejumlah warga di Pangandaran menemukan dua penyu hijau dalam kondisi mati.

Dua penyu hijau yang sudah berukuran besar ini tepatnya ditemukan di kawasan pantai Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Kamis (9/11/2023) sekitar pukul 07.00 WIB.

Informasi yang diterima, kedua penyu hijau tersebut ditemukan sudah dalam kondisi satu ekor kepalanya terputus dan satu ekornya lagi keempat kakinya menjolok keluar. 

Kemudian, kondisi tempurungnya pun ditemukan sudah retak dan kering diatas terumbu karang yang airnya surut. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved