Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Bocah Korban Pelecehan di Pangandaran Kini Dibully Temannya

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Bocah Korban Pelecehan di Pangandaran Kini Dibully Temannya

Penulis: Padna | Editor: ferri amiril
Kompas.com
foto Ilustrasi - Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Bocah Korban Pelecehan di Pangandaran Kini Dibully Temannya 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Dua bocah SD di Pangandaran diduga menjadi korban pelecehan seksual seorang kakek berusia 65 tahun, satu keluarga korban merasa prihatin dan mengeluh.

Pasalnya, satu korban yang disebut Mawar (nama samaran) kelas 4 SD ini sempat dibully oleh sejumlah teman sebayanya.

Hal itu diungkapkan Ayu yang merupakan tante korban di kediaman rumah korban di Padaherang Kabupaten Pangandaran, Sabtu (4/11/2023).

Sebelumnya, Ayu mengaku sempat mendengar percakapan yang tidak enak antara korban dan temannya.

Ayu mendengar percakapan terkait dugaan pelecehan seksual ketika teman - teman di sekolahnya mendatangi rumah korban.

"Teman-teman di sekolahnya datang ke rumah, soalnya isu di sekolah katanya sudah ramai. Saat temannya bertanya ke ponakan (korban), Sontak saya langsung keluar kamar dan meluruskannya," ujar Ayu kepada wartawan di kediaman rumahnya.

Setelah mendengar hal tersebut, kemudian Ayu menitipkan kepada temanya untuk jangan mengejek keponakanya. 

"Karena, saya khawatir nanti (korban) malah merasa minder dan tidak mau sekolah.

Makanya, saya jelaskan kepada temannya dan besok akan kembali sekolah. Kalau, hari Sabtu (4/11/2023) enggak sekolah soalnya kecapean," katanya.

Sementara Ketua RT setempat Waryanti mengaku awalnya tidak langsung melaporkan kepada pihak berwajib. 

Karena, tadinya kejadian ini tidak mau ramai sebab akan berdampak buruk terhadap mental korban.

"Soalnya, kalau melihat di TV di kota-kota korban seperti pelecehan seksual takut nantinya dibully," ucapnya.

"Awalnya, kita tuh berpikir bagimana caranya agar anak tidak trauma. Eh, belum apa-apa malah sudah ramai," kata Waryanti.

Menghadapi kejadian yang menimpa satu warganya, Ia mengaku sudah tiga hari tidak nyenyak tidur karena memikirkan nasib dan masa depan anak tersebut.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved